Kasus Anggota Moge Vs Prajurit TNI, IMI: Belum Ada Standarisasi Konvoi Motor
Berita kompas tv | 1 November 2020, 20:31 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ikatan Motor Indonesia menilai pengeroyokan prajurit TNI oleh anggota moge di Bukittinggi akibat tidak adanya standarisasi cara mengendarai motor secara berkelompok atau konvoi serta ketidakstabilan emosi pengendara moge.
IMI menyayangkan kejadian di Bukittinggi yang sampai menyebabkan jatuhnya korban.
“Kejadian ini mungkin bisa dihindari apabila kita mempunyai standarisasi tata cara mengemudi berkelompok atau turing. Yang kedua bahwa setiap pengendara wajib ikut aturan dan tata cara berlalu lintas serta berbagi jalan,” kata Sekretaris IMI Mobilitas Joel Mastana.
Baca Juga: 2 Wajah Tersangka Baru Anggota Moge yang Keroyok TNI di Bukittinggi
Berdasarkan standar yang ada saat ini, anggota klub moge biasanya berkumpul terlbih dulu membahas tata cara berkonvoi termasuk formasi menyusul saat tertinggal dari rombongan.
Namun kesadaran untuk berbagi jalan dengan pengendara lain belum maksimal sehingga memicu arogansi di jalan.
Baca Juga: Kronologi Anggota Moge Harley yang Keroyok Prajurit TNI
Penulis : Reny-Mardika
Sumber : Kompas TV