IMI Respons Aksi Pengeroyokan Rombongan Moge Harley di Bukittinggi
Peristiwa | 1 November 2020, 11:51 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Aksi pengeroyokan anggota rombongan moge Harley-Davidson di Bukittinggi seharusnya tidak perlu terjadi, apabila rombongan memiliki standardisasi mengemudi berkelompok atau touring.
Sekretaris for Mobility and Tourism Ikatan Motor Indonesia (IMI) Joel Mastana prihatin dengan insiden yang terjadi antara rombongan Harley-Davidson Owners Group dengan anggota TNI di Bukittinggi.
Menurut Joel, seharusnya hal itu tidak perlu terjadi. Setidaknya ada tiga hal yang harus dipegang para pengendara touring.
"Yang pertama, kejadian ini sebenarnya bisa terhindari apabila kita mempunyai standarisasi tata cara mengemudi berkelompok atau group touring," kata Joel dalam pernyataannya secara visual kepada jurnalis Kompas TV Maharani, Minggu (1/11/2020).
Standardisasi touring yang dimaksud Joel yakni, melakukan briefing dan memberi tata cara berkendara berkelompok, kemudian formasi menyusul jika terdapat anggota rombongan yang tertinggal.
Baca Juga: Rombongan Moge Harley-Davidson Pengeroyok TNI Dipimpin Mantan Pangkostrad
Kedua, setiap pengendara wajib ikut aturan dan tata cara berlalu lintas serta berbagi jalan.
"Ketiga, setiap pengendara wajib memiliki sikap berkendara menghormati pengguna jalan lain, terlepas itu group touring atau perorangan," katanya.
Dari peristiwa pengeroyokan rombongan moge di Bukittinggi ini, Joel melihat, emosi yang berlebihan dari para pengendara moge karena tidak ingin tertinggal dari rombongan lain.
"Kejadian ini terjadi karena terputusnya (dari rombongan). Oknum tersebut ingin mengejar agar tidak tertinggal," katanya.
Penulis : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV