> >

Di Mata Istri Korban, Oknum TNI Terduga Pembunuh Pendeta Yeremia Seperti Anak Sendiri

Hukum | 30 Oktober 2020, 10:31 WIB
Pendeta Yeremia Zanambani (Sumber: Istimewa via Wartakota)

Saat Alpius mengucapkan demikian itu, ada beberapa orang di antaranya Jimi Sani, Pendeta Yeremia Zanambani, Pendeta Yakobus Maiseni, Ibu Ev Naomi Kobogau/Maiseni, Roni Majau, dan Amoli Wandagau.

Kedua, Haris menambahkan, ada saksi yang menyatakan Alpius dan seorang anggota TNI mendatangi kandang babi, tempat pendeta Yeremia Zanambani berada.

Menurut penuturan saksi tersebut, kata Haris, sempat ada proses dialog antara Alpius dengan Pendeta Yeremia, sebelum Pendeta Yeremia ditemukan istrinya tersungkur mengeluarkan banyak darah di kandang babi.

Darah tersebut diduga berasal dari luka tikam senjata tajam di punggung atas dan luka tembak di tangan sebelah kiri atas Yeremia.

Baca Juga: Mahfud MD Sebut TGPF Temukan Fakta Keterlibatan Aparat Soal Terbunuhnya Pendeta Yeremia Zanambani

Dalam kondisi penuh luka, Haris menambahkan, pendeta Yeremia yang masih bisa berkomunikasi. Ia sempat mengungkapkan kalimat yang mengarah kepada dugaan bahwa pelaku adalah Alpius.

"Pendeta Yeremia masih berkomunikasi dan dalam komunikasi itu kesaksian dari Pak Pendeta kepada Mama Meriam (istri Yeremia), bahwa ini akibat dari orang yang kita kasih makan, artinya Si Alpius," ujar Haris.

Menurut Haris, istri pendeta Yeremia tak menyangka pelaku pembunuhan terhadap suaminya adalah Alpius, orang yang telah dikenalnya selama ini.

Sebab, dalam pengakuannya, kata Haris, di mata istri korban Alpius sudah dianggap seperti anak sendiri.

Itu karena selama ini Alpius kerap menumpang mandi, makan bersama, atau meminta air untuk merawat kebun yang dikelola Alpius.

Baca Juga: Mahfud Pastikan Kasus Pembunuhan Pendeta Yeremia Zanambani Ditangani Tanpa Pandang Bulu

"Jadi Alpius ini cukup dikenal dan bahkan dapat julukan dengan tambahan satu marga lokal karena dia suka ikut ibadah di satu gereja yang banyak dari marga atau keluarga tertentu," kata Haris.

Lebih lanjut, Haris mengatakan, pendeta Yeremia sebelum tewas juga sempat menanyakan nasib dua warganya yang ditahan oleh aparat dalam razia Covid-19 pada 21 April 2020.

Pendeta Yeremia menanyakannya karena dua warga yang ditahan tersebut belum kembali hingga saat ini.

Hingga sekali waktu, kata Haris, pernah ada pertemuan dari semua stakeholder pemerintah di kabupaten, yang dihadiri bupati, wakil bupati, pimpinan militer, dan pimpinan polisi di Kabupaten Intan Jaya.

"Pendeta Yeremia pernah mengatakan kalau memang kedua orang tersebut sudah meninggal, tolong beri tahu kepada kami di mana kuburannya, biar kami bisa melakukan ibadah duka," ucap Haris.

Baca Juga: Pomdam Cenderawasih Selidiki Oknum Aparat yang terlibat Pembunuhan Pendeta Yeremia Zanambani

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU