Kapolda: Riau Jadi Perlintasan Narkoba, Anggota Polisi Jadi Sasaran Bandar
Sapa indonesia | 26 Oktober 2020, 16:20 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Efendi mengatakan jika Riau menjadi daerah transit pengedaran narkoba.
“Dua minggu lalu kami membongkar bagaimana pengedaran narkoba yang dikendalikan dari Malaysia untuk memasukkan barang,” katanya kepada KompasTV, Minggu (25/10/2020).
Baca Juga: Kapolda Riau: Peran Perwira Kompol IZ Sebagai Pengawal Pengedar Narkoba
Irjen Agung menyebut jika para anggota kepolisian setempat menjadi sasaran bandar narkoba untuk dipengaruhi agar menjadi bagian dari anggota sindikat pengedar narkoba.
Wilayah pantai yang ada di provisi Riau maupun di daerah lain, disebut Agung sebagai sarana masuk para pengedar narkoba.
Sementara Dewan Pakar DPP Gerakan Anti Narkoba (Granat) Asep Iwan Iriawan menyebut ada 113 oknum penegak hukum yang terlibat narkoba. Iming-iming uang besar menurut Asep, menjadikan oknum aparat ini tak kapok.
“Ketika ada penegakkan hukum yang keras, tapi dalam pikirannya oknum-oknum ini bukan keras. Dipikir ada uang gede dan bandar mengiming-imingi nah itu yang tidak pernah berubah,” ujarnya kepada KompasTV, Minggu (25/10/2020).
Baca Juga: Oknum Polisi Terjerat Narkoba, Granat: Iming-iming Uang Besar Menggoda
Asep menjelaskan jika ada banyak kelompok-kelompok sindikat narkoba yang tersebar di seluruh Indonesia. Kelompok ini memiliki jaringan melalui jalur darat, laut dan udara.
Meski sebagian kelompok telah ditangkap dan dihukum, namun menurut Asep penegakkan hukum masih kurang tegas dan tidak menimbulkan efek jera bagi kelompok lain yang masih melakukan pengedaran hingga saat ini.
Simak dialog lebih lengkap bersama Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Efendi dan Dewan Pakar DPP Gerakan Anti Narkoba (Granat) Asep Iwan Iriawan.
Penulis : Reny-Mardika
Sumber : Kompas TV