Prabowo: Apakah Kita Bisa Makan Beton? Untuk Apa Real Estate Hebat-hebat
Peristiwa | 24 Oktober 2020, 09:48 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berkesempatan memberikan pidato dalam Rapat Senat Terbuka Dies Natalis ke-57 Fakultas Kehutanan UGM secara virtual, pada Jumat (23/10/2020).
Dalam pidatonya, Prabowo mengambil judul 'Dukungan Sektor Kehutanan untuk Kedaulatan Pangan Nasional'.
Ia kemudian menyoroti banyaknya lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi real estate.
Baca Juga: 5 Kerja Sama RI-AS, Hasil Kunjungan Prabowo ke Pentagon
Menurut Prabowo, jumlah pertumbuhan penduduk semakin hari makin meningkat. Sementara lahan pertanian terus menyusut karena masifnya alih fungsi lahan.
"Begitu banyak lahan untuk pertnian beralih menjadi realestate. Pertanyaannya adalah apakah kita bisa makan semen? apakah kita bisa makan beton?" kata Prabowo dikutip dari chanel Youtube Kehutanan UGM pada Sabtu (24/10/2020).
"Untuk apa menara-menara apartemen dan real estate hebat-hebat kalau rakyat tidak bisa makan."
Lebih lanjut, Prabowo berbicara soal tesis Robert Malthus yang menyebut pertumbuhan penduduk cenderung melampaui ketersediaan makanan.
Baca Juga: Prabowo Subianto Bertemu Menhan Austria, Ini yang Dibahas
Hal tersebut karena penduduk menurut Malthus tumbuh seperti deret ukur, sedangkan persediaan makanan bertambah seperti deret hitung.
Untuk itu, Prabowo Subianto mengajak semua pihak untuk bahu membahu mewujudkan kedaulatan pangan dalam negeri.
"Ketahanan pangan, kemandirian pangan, dan terutama kedaulatan pangan harus menjadi tekad bersama untuk kita wujudkan bersama-sama," ujarnya.
Belajar dari sejarah, Prabowo mengatakan awal mula masuknya kolonial ke Indonesia karena tergiur rempah-rempah.
Baca Juga: Saat Menhan Prabowo Berbicara Perang Pangan di Fakultas Kehutanan UGM
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV