Mahfud: Yang Minta Aparat Ditarik dari Papua Itu KKB, Bukan Masyarakat
Politik | 22 Oktober 2020, 06:10 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Menkopolhukam Mahfud MD membantah kabar bahwa masyarakat Papua menginginkan TNI dan Polri keluar dari Bumi Cendrawasih.
Menurut Mahfud, kabar tersebut sengaja dihembus oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) dengan mengatasnamakan masyarkat Papua.
“Keliru kalau mengatakan orang Papua sudah meminta agar aparat TNI-Polri itu ditarik dari Papua. Yang minta begitu, kelompok kriminal bersenjata, Kelompok TPNPB. Itu kan mereka yang minta," kata Mahfud dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu (21/10/2020).
Baca Juga: Rombongan TNI Diserang KKB, 3 Personel TNI Terluka
Mahfud menambahkan, masyarakat Papua menginginkan kehadiran TNI dan Polri di Bumi Cendrawasih untuk menjaga keamanan dari ganguan yang dilakukan KKB maupun kelompok separatis Tentara Pembebasan Nasional Papua-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).
Untuk menjaga keamanan masyarakat banyak aparat TNI dan Polri yang diperbantukan dari daerah lain untuk menjaga situasi di Papua. Terlebih Papua memiliki wilayah yang luas.
"Rakyat oaoya itu justru perlu aparat untuk menjaga keamanan. Jadi tidak ada yang menolak, kecuali KKB. Kalau rakyatnya justru minta adanya pelindungan yang bisa mengamankan mereka,” ujar Mahfud.
Sebelumnya ketegangan aparat dengan KKB pada pertengahan September terus terjadi. Akibat ketegangan tersebut, enam orang tewas, dua di antaranya merupakan prajurit TNI Polri.
Baca Juga: Mahfud Pastikan Kasus Pembunuhan Pendeta Yeremia Zanambani Ditangani Tanpa Pandang Bulu
Pemerintah telah menerjunkan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) terkait penembakan dan kekerasan yang terjadi di Intan Jaya, Papua.
Hasilnya menunjukkan adanya keterlibatan KKB dalam kematian 2 aparat keamanan dan seorang warga sipil. Mereka menjadi korban penembakan oleh KKB pada pertengahan September 2020 lalu.
Terkait kasus meninggalnya Pendeta Yeremia Zanambanil, temuan TGPF menunjukkan adanya dugaan keterlibatan aparat dalam pembunuhan Pendeta Yeremia.
Mahfud telah meminta Polri dan Kejaksaan Agung untuk mengusut kematian pembunuhan Pendeta Yeremia Zanambani secara tuntas dan tegas. Mahfud memastikan pemerintah tidak pandang bulu dalam menuntaskan kasus pembunuhan Pendeta Yeremia Zanambani.
Baca Juga: Mahfud MD Sebut TGPF Temukan Fakta Keterlibatan Aparat Soal Terbunuhnya Pendeta Yeremia Zanambani
“Untuk selanjutnya pemerintah akan menyelesaikan kasus ini sesuai dengan hukum yang berlaku, baik hukum pidana maupun hukum administrasi negara,” ujar Mahfud.
Penulis : Johannes-Mangihot
Sumber : Kompas TV