Johnny G Plate: Kalau Pemerintah Sudah Bilang Hoaks, Ya Dia Hoaks, Kenapa Membantah?
Peristiwa | 15 Oktober 2020, 12:33 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menjadi sorotan publik setelah menjadi narasumber di acara Mata Najwa pada Rabu (14/10/2020).
Dalam talk show tersebut, Johnny terlibat adu argumen dengan narasumber lainnya yakni Koordinator Pusat Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Remy Hastian.
Semula, Johnny memaparkan terkait banyaknya informasi hoaks yang beredar mengenai Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja di acara yang bertemakan “Cipta Kerja: Mana Fakta Mana Dusta” itu.
Baca Juga: Prabowo Memahami Alasan DPR Percepat Sahkan UU Cipta Kerja
Dia menyebut, Kemenkominfo mencatat ada 547 informasi hoaks yang tersebar terkait UU Cipta Kerja. Tak hanya itu, kata dia, ada juga hoaks soal suasana demonstrasi yang tersebar di masyarakat.
Menurut Jhonny, ada ratusan ribu percakapan terkait dua isu tersebut. Percakapan-percakapan itu lantas dikualifikasikan sebagai hoaks ataupun disinformasi.
"Di Facebook ada 61, Instagram 241, Twitter 232, YouTube 11, TikTok ada 2," kata Johnny pada Rabu (14/10/2020).
Setelah memaparkan data-data tersebut, Jhonny kemudian terlibat perdebatan panas Koordinator BEM SI Remy Hastian.
Baca Juga: Mahfud Sebut Dalang Demo Ricuh UU Cipta Kerja Sudah Dikantongi Polisi
Awalnya Remy tak sependapat bahwa aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat dari mulai buruh, mahasiswa, petani, nelayan bahkan pelajar dibilang karena termakan hoaks.
Menurut Remy, aksi unjuk rasa besar-besaran di sejumlah daerah di Indonesia murni karena menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja yang telah disahkan DPR bersama Pemerintah pada Senin, 5 Oktober 2020.
Lebih lanjut, Remyi menuding justru negara atau pemerintah yang menciptakan hoaks di tengah penolakan massa terhadap UU Cipta Kerja.
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV