CCTV di Jakarta Mati Saat Demo Tolak Omnibus Law Cipta Kerja, Begini Penjelasan Pemprov DKI
Peristiwa | 14 Oktober 2020, 11:45 WIBYudhis menegaskan bahwa tudingan mengenai sejumlah CCTV tersebut sengaja dimatikan oleh Pemprov DKI ataupun penyedia layanan tidak benar.
"Untuk akses CCTV masih bisa diakses khususnya CCTV Bali Tower melalui Aplikasi Molecool yang diakses melalui JAKI. Tidak ada CCTV yang dimatikan," kata dia.
Seperti diketahui, aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja pada Selasa (10/10/2020) berakhir ricuh. Kericuhan terjadi sekitar pukul 16.00 WIB.
Baca Juga: Bantah Beri Dukungan Ke Pendemo, KAMI: Hanya Dukungan Moril
Sejumlah massa semula merusak barikade kawat berduri lantaran tak diperbolehkan mendekati Istana Negara. Aparat kepolisian sempat mengimbau agar demonstrab bubar.
Tapi, massa justru melempari polisi dengan botol air mineral dan batu. Polisi kemudian membalas dengan menembakkan gas air mata.
Kericuhan pun berlanjut hingga malam hari. Aparat kepolisian melakukan penyisiran hingga ke pemukiman warga di sekitr Kwitang, Jakarta Pusat.
Sementara di tempat lain, yakni sekitar Tanah Abang kericuhan pecah. Sejumlah massa bahkan sempat menyerang pusat perbelanjaan Thamrin City. Beruntung aksi massa berhasil diredam aparat.
Baca Juga: Mahuf MD: Pemerintah Tak Pernah Bilang SBY-AHY Dalang Demo Omnibus Law
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV