> >

Anies Baswedan Khawatir Demo Buruh Picu Klaster Baru Covid-19

Update corona | 10 Oktober 2020, 15:40 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menemui massa aksi unjuk rasa yang menolak UU Cipta Kerja di Bundaran HI, Jakarta Pusat. Kamis (8/10/2020). (Sumber: Dokumentasi Istimewa)

6.000 Kasus Covid-19 Diperkirakan Bertambah

Kekhawatiran yang sama juga diungkapkan oleh Epidemiolog Universitas Indonesia Tri Yunis Wahyono. Setidaknya akan terdapat lonjakan 6.000 kasus usai demonstrasi kemarin, dari massa pendemo dan pihak kepolisian.

"Kemungkinan kalau ada demo ini, akan ditemukan 6.000-7.000 kasus seharinya. Dan itu akan terlihat pada 3-7 hari setelah demo," kata Tri dalam pernyataannya secara visual kepada jurnalis Kompas TV Valentina Sitorus, Jumat (9/10/2020).

Menurut Tri, tanpa adanya demonstrasi saja, angka Covid-19 di Indonesia bisa menembus 300 ribu kasus. Jika dengan demonstrasi ini, maka ditakutkan akan mencapai 700 ribu kasus hingga Desember nanti.

"Kalau (demonstrasi) memanjang, maka akan lebih dari 800 ribu atau capai 1 juta kasus. Akan ada efek multifyer, yang banyak akan lebih banyak," katanya.

Baca Juga: Pemerintah Diminta Bersiap 3 Minggu ke Depan Kasus Baru Covid-19 akan Meningkat, Ini Faktornya

Oleh karena itu, Tri berharap, pasca demonstrasi ini pemerintah harus segera melakukan kontak tracing. "Karena sekarang ini kemampuan kontak tracing sudah menurun."

Pada April 2020, ungkap Tri, kontak tracing masih dilakukan pada 20-30 orang. Namun pada Oktober ini menurun menjadi 5-10 orang.

"Karena jumlah kasus dan berkurangnya SDM yang melakukan kontak tracing. Sebaiknya ditambah, agar bisa lakukan kontak tracing dengan baik. Yang melakukan kontak di demo kemarin, bisa langsung terdeteksi."

Penulis : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU