Pangdam Jaya: Yang Melakukan Aksi Anarkis Rata-rata Bukan Terpelajar
Hukum | 9 Oktober 2020, 12:53 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menilai massa yang melakukan tindakan anarkis saat demo penolakan UU Cipta Kerja bukan datang dari mahasiswa maupun buruh.
Menurut Dudung selain dari Jakarta, mereka datang dari beberapa wilayah seperti dari Subang, Banten, Tangerang.
"Rata-rata bukan terpelajar, preman-preman masih muda. Kalau mahasiswa dengan buruh seteleh kita berikan brosur tentang RUU Omnibus Law, mereka memahami beberapa butir-butir yang dibahas di DPR," ujar Dudung saat jumpa pers di Kodam Jaya, Jumat (9/10/2020).
Baca Juga: Demo UU Cipta Kerja Ricuh, Polisi Tangkap 26 Orang Diduga Provokator
Dudung menjelaskan aksi anarkis terjadi setelah aksi damai yang dilakukan oleh mahasiswa dan buruh selesai. Bahkan ada massa mahasiswa yang minta dikawal untuk pulang agar tidak terjadi salah paham dengan petugas.
"Saya yakin mahasiswa buruh akan melakukan aksi damai tidak melakukan aksi anarkis," ujar Dudung.
Demonstrasi menolak UU Cipta Kerja berujung ricuh. Massa melakukan tindakan anarkis dengan melempari petugas dan merusak fasilitas umum.
Bentrokan petugas dengan massa terjadi disejumlah titik menuju Istana Negara. Seperti di silang Monas, Bundaran HI, simpang Harmoni.
Baca Juga: Membedah Isi UU Cipta Kerja yang Menjadi Polemik, Ini Penjelasannya
Hingga tengah malam, Kamis (8/10/2020). Polisi masih berupaya membubarkan massa yang bertahan. Seperti di kawasan Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Gajah Mada.
Penulis : Johannes-Mangihot
Sumber : Kompas TV