Soal Pernyataan Jokowi Terkait Jangan Sok-sokan 'Lockdown' Daerah, Ini Penjelasan Wagub DKI
Sapa indonesia | 4 Oktober 2020, 23:35 WIBKOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo mengingatkan pemerintah daerah, tidak gegabah menetapkan pilihan penutupan wilayah, mencegah penularan corona.
Presiden Jokowi mendorong PSBB Skala Mikro, agar aspek ekonomi warga tetap berjalan.
Presiden Jokowi menilai, lockdown di tingkat kota, kabupaten, dan provinsi, bukan solusi tepat untuk menekan angka penyebaran covid-19.
"Tidak perlu sok-sokan akan me-lockdown provinsi dan me-lockdown kota atau lockdown kabupaten karena akan mengorbankan kehidupan masyarakat," kata Jokowi dalam video yang diterima KompasTV, Sabtu (3/9/2020)
Jokowi meminta perkembangan kasus COvid-19 ini dilihat berdasarkan fakta dan data.
"Kita tetap serius mencegah penyebaran wabah supaya tidak meluas hasilnya bagaimana ini yang terpenting. Mari kita menilai berdasarkan fakta dan data dan bukan berdasarkan kira-kira,"ujar Jokowi.
Meski begitu, Jokowi jelaskan banyak yang dipelajari selama tujuh bulan pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Salah satunya pembatasan sosial.
Ia meminta mini lockdown lebih fokus dan tajam dalam mengatasi virus covid-19 ini.
"Saya kira harus kita sesuaikan. Untuk itu, saya menekankan pentingnya pembatasan sosial berskala mikro atau mini lockdown kita buat lebih terarah, spesifik, fokus, tajam untuk mengatasi masalah COVID, tapi tidak memenuhi ekonomi dan kehidupan masyarakat. Ini yang harus kita lakukan penyesuaian kebijakan itu,"ujar Jokowi.
Apa yang membuat pernyataan jokowi soal lockdown ini begitu keras?
Apakah pernyataan presiden ini ada kaitannya dengan penanganan corona yang semakin menghimpit kondisi perekonomian negara?
Simak dialog selengkapnya bersama Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Donny Gahral Adian dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.
Penulis : Anjani-Nur-Permatasari
Sumber : Kompas TV