Apa Motif Teror KKB Di Papua? Ini Selengkapnya
Sapa indonesia | 21 September 2020, 11:55 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Isak tangis keluarga dan kerabat, mengiringi pemakaman serka sahlah, di Taman Makam Pahlawan Palia, Pinrang, Sulawesi Selatan, Sabtu lalu.
Serka sahlan merupakan prajurit TNI yang meninggal akibat ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata, KKB, di Papua. Pemakaman bintara tingkat tiga ini dilakukan dengan upacara militer karena gugur saat menjalankan tugas.
Serka sahlan meninggal setelah diserang kelompok kriminal bersenjata saat sedang dalam perjalanan membawa logistik. Serka sahlan tiap harinya bertugas sebagai Babinsa di Koramil Hitadipa di Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Dalam sepekan terakhir, setidaknya ada enam orang meninggal ditembak kelompok kriminal bersenjata di Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Teror KKB terjadi sejak Senin 14 September 2020 lalu. Hari itu dua pengemudi ojek di pangkalan Kabupaten Intan Jaya meninggal di waktu yang berbeda tapi di lokasi yang sama.
Korban pertama adalah Laode Anas, yang dibunuh saat pulang setelah mengantarkan penumpang dari Kampung Titigi, sekitar pukul 11.15 WIT.
Beberapa menit kemudian, Fatur Rahman juga ditewas di lokasi yang sama sepulang dari Kampung Titigi. Fatur Rahman meninggal setelah ditembak dari ketinggian.
Korban ketiga adalah Badawi, tukang ojek yang meninggal akibat dibacok oleh KKB di Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, pada Kamis siang, 17 September 2020.
Tak berselang lama, sekitar pukul 14.20 WIT, Serka Sahlan anggota Koramil Persiapan Hitadipa juga meninggal ditembak KKB.
Korban kelima adalah Pratu Dwi Akbar Utomo, yang gugur setelah terlibat kontak senjata dengan KKB pada Sabtu 19 September 2020, dan korban terakhir adalah Pendeta Yeremia Zanambani.
Ia tewas di Kampung Hitadipa, Intan Jaya pada juga pada Sabtu 19 September 2020. Pendeta Yeremia Zanambani merupakan masyarakat asli Suku Moni yang juga berperan membuat terjemahan Alkitab ke dalam Bahasa Moni.
Kembali aktifnya KKB di Papua melancarkan aksi teror, diduga untuk mencari perhatian internasional.
Penulis : Merlion-Gusti
Sumber : Kompas TV