Kenaikan Kasus Covid-19 Meningkat Drastis, Rumah Sakit di Depok Kewalahan
Update corona | 21 September 2020, 10:04 WIB"Bisa begitu dugaannya. Jadi orang-orang usia produktif ini pulang ke rumah, lalu menularkan ke (keluarga di) rumahnya yang ada orang lanjut usia," kata Novarita.
Rumah sakit di Depok nyaris tak mampu terima pasien. Semakin banyaknya pasien Covid-19 bergejala berat di Depok, seharusnya diimbangi dengan ketersediaan ruang perawatan di rumah sakit agar pasien dapat segera ditangani.
Berdasarkan data yang diumumkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Kamis lalu, keterisian 19 rumah sakit rujukan Covid-19 di Depok sudah hampir menyentuh 80 persen.
Depok perlu sesegera mungkin menambah kapasitas tempat tidur pasien Covid-19, namun hal itu sia-sia belaka tanpa penambahan tenaga medis. Untuk menyiasatinya, Pemerintah Kota Depok menyatakan sedang menjajaki komunikasi dengan organisasi profesi dokter (IDI) dan perawat (PPNI).
Akan tetapi, tambahan tenaga medis tak bakal terwujud dalam 1-2 hari, karena membutuhkan pendataan dan pemetaan yang jeli soal kompetensi mereka. Selagi kapasitas rumah sakit belum ditambah, Depok terpaksa merujuk pasien-pasien Covid-19 yang tak dapat tertampung ke kota lain, seperti Bogor, Bekasi, atau Jakarta.
Novarita mengamini bahwa lonjakan kematian pasien Covid-19 di Depok mungkin berkaitan dengan situasi rumah sakit yang mulai kewalahan menerima pasien Covid-19. Namun, ia enggan menyebutnya sebagai penyebab tunggal.
Ia tak bisa memastikan bahwa lonjakan kematian pasien Covid-19 di Depok disebabkan hanya karena antrean pasien menuju ruang perawatan.
"Saya perlu data yang lebih akurat. Takutnya saya analisisnya enggak tepat," ujar Novarita.
Penulis : Tussie-Ayu
Sumber : Kompas TV