Keluarga Akui Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber Kupingnya Panas Kalau Dengar Suara Mengaji
Berita utama | 19 September 2020, 20:54 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ayah pelaku penusukan Syekh Ali Jaber, M Rudi (46) angkat suara terkait kasus yang menimpa anaknya. Ia mengatakan, anaknya memang mengalami gangguan jiwa sejak tahun 2017 silam.
Akibat gangguan jiwa yang dialami oleh Alfin, yang bersangkutan sempat melakukan rawat inap di rumah sakit jiwa.
"Iya mentalnya, karena gangguan saja," kata Rudi, di Mapolres Bandar Lampung, Senin (14/9/2020).
Selama 7 hari Alfin menjalani perawatan di RSJ Lampung sebelum akhirnya diperbolehkan untuk melakukan rawat jalan.
Terkait peristiwa penusukkan terhadap Syekh Ali Jaber, Rudi meyakini gangguan jiwa yang diderita oleh anaknya kembali muncul.
"Iya mungkin (penyakit kumat)," kata Rudi.
Kemudian, paman pelaku, Rangga (28) turut mengiyakan bahwa Alfin memang mengalami gangguan jiwa. Keanehan sudah ditunjukkan ketika Alfin bekerja menjadi penjaga kios isi ulang air minum di Rawajitu, Tulangbawang.
Keluarga membeberkan perilaku aneh Alfin Andrian (24), pelaku penusukkan Syekh Ali Jaber di Masjid Falahudin, Lampung.
Sejak ditangkap, pihak keluarga mengaku bila Alfin mengalami depresi dan gangguan jiwa serta sering berperilaku aneh.
Pihak keluarga menyatakan bila Alfin mula depresi setelah ditinggal sang ibu bekerja di luar negeri.
Dikutip dari Grid.ID yang merangkum dari YouTube Lampung TV, Jumat (18/9/2020), Ibu dari Alfin, yakni Yayat Rohayati menyebut dirinya mendapat kabar Alfin menjadi depresi pada tahun 2016.
Diketahui Yayat berangkat menjadi TKI ke Hong Kong di tahun 2015.
"Dengar kabar dari keluarga kalau anak saya Alfin Andrian itu sudah mulai depresi," kata Yayat.
Yayat menyoroti perubahan yang terjadi pada anaknya, yakni tidak lagi mengenal ibunya sendiri.
"Kami telepon pun biasanya bicaranya lancar, sopan."
"Biasanya 'Assalamualaikum Ibu, apa kabar'," kata Yayat menirukan percakapannya dengan anaknya di telepon.
Yayat menuturkan, setelah ia mendapat kabar Alfin depresi, anaknya tidak lagi mengenali ibunya ketika ditelepon.
"Selalu bicaranya 'Ini siapa?', tidak kenal dengan saya," ujarnya.
Ia merasa kondisi Alfin semakin memburuk, ketika rumah tangga kedua orangtuanya mulai retak.
"Itu dia tambah depresi," sebut Yayat.
Semakin ke sini, Kabar tentang kejiwaan Alfin disebut Yayat semakin memburuk.
"Suka kayak kesurupan," ujar dia.
"Kalau mendengar Adzan atau suara orang mengaji selalu bising kupingnya, panas kaya terganggu gitu," lanjutnya.
Penulis : Ade-Indra-Kusuma
Sumber : Kompas TV