> >

3 Hari Dibuka, Ratusan Pasien Corona Tanpa Gejala Penuhi Tower 5 Wisma Atlet

Update corona | 16 September 2020, 20:50 WIB
Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (19/3/2020). Untuk penanganan virus corona pemerintah tengah menyiapkan pemanfaatan Wisma Atlet Kemayoran sebagai lokasi karantina, observasi, dan isolasi ODP Covid-19. (Sumber: KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ratusan pasien Covid-19 tanpa gejala telah memenuhi tower tambahan di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Jakarta. 

Penambahan pasien ini dinilai sangat cepat oleh pihak rumah sakit darurat.

Per hari Rabu (16/9/2020) sudah ada 754 pasien tanpa gejala yang menjalani isolasi mandiri di RSD Wisma Atlet Kemayoran Jakarta. Jumlah itu dinilai tinggi oleh pihak rumah sakit karena baru 3 hari buka

Baca Juga: Viral Video Antrean Ambulans di Wisma Atlet, Ternyata Masalahnya di Pintu Masuk

Menurut Koordinator Operasional RSD Wisma Atlet Kolonel Stefanus Dony, pasca dibukanya tower isolasi mandiri penambahan pasien setiap harinya meningkat. 

Selain itu juga ditambah adanya aturan dari Pemprov DKI untuk melakukan isolasi mandiri di Wisma Atlet.

“Karena dibuka tower baru sebagai isolasi mandiri untuk menampung OTG, mereka datang untuk menggunakan tower ini sehingga terjadi peningkatan yang signifikan,” ujar Stefanus.

“Tower 5 sudah ada 754 pasien. Dari Rabu sudah mengalami kenaikan, hampir 140-an sampai malam ini. Kemudian T6 dan T7 memang kapasitasnya sudah 66 persen, kita masih ada kuota 34 persen. Ini digunakan untuk pasien ringan dan sedang,” lanjutnya. 

Baca Juga: RSD Wisma Atlet Terpantau Lengang

Pihak RSD berharap dengan meningkatnya jumlah pasien, pemerintah dapat membantu memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan yang bertugas untuk membantu penanganan pasien di RSD khusus penanganan Covid-19.

“Memang kita perlu tambahan, kita masih proses perekrutan. Dengan dibukanya Tower 5 ini saja membutuhkan 407 tenaga medis. Saat ini memang belum penuh, tetapi sudah dibutuhkan 305 tenaga pasien, hanya kurang perawat. Tower 6 dan 7 masih kurang perawat dan dokter,” ucap Stefanus. 

“Tetapi kita sudah berusaha untuk meminta penugasan sehingga tidak menjadi kendala dalam perawatan pasien,” tutupnya.

Penulis : Idham-Saputra

Sumber : Kompas TV


TERBARU