Presiden Jokowi: Jakob Oetama Jurnalis Sejati, Punya Daya Kritis Tinggi
Peristiwa | 9 September 2020, 16:39 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo sampaikan dukacita atas meninggalnya Pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama.
Pernyataan dukacita itu disampaikan Presiden melalui cuitan di twitter, Rabu (9/9/2020). “Almarhum seorang jurnalis sejati, punya daya kritis tinggi, yang disampaikan dengan bahasa halus dan santun,” kata Presiden Jokowi.
Baca Juga: Jakob Oetama: Bekerja Itu Manifestasi Manusia Seutuhnya
Sebagai informasi, Pendiri Kompas Gramedia sekaligus Pemimpin Umum Harian Kompas Jakob Oetama tutup usia pada Rabu, 9 September 2020. Almarhum meninggal dunia dengan tenang di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading pada pukul 13:05 WIB dalam usia 88 tahun.
Jakob Oetama adalah jurnalis senior dan tokoh pers nasional. Ia lahir pada 27 September 1931 di Desa Jowahan, Borobudur, Jawa Tengah. Saat belia cita-citanya adalah menjadi guru seperti ayahnya. Ia sempat mengajar di SMP Mardi Yuwana Cipanas, Sekolah Guru Bagian B (SGB) Lenteng Agung Jagakarsa, dan SMP Van Lith Jakarta. Minatnya menulis tumbuh berkat belajar Ilmu Sejarah.
Baca Juga: Moeldoko: Jakob Oetama Jurnalis yang Selalu Mengedepankan Kata Hati dan Mata Hati
Karier Jakob Oetama di dunia jurnalistik bermula dari pekerjaan barunya sebagai redaktur majalah Penabur Jakarta. Pada 1963, bersama rekan terbaiknya, Almarhum Petrus Kanisius Ojong (P.K. Ojong), Jakob Oetama menerbitkan majalah Intisari yang menjadi cikal-bakal Kompas Gramedia. Kepekaannya pada masalah manusia dan kemanusiaanlah yang kemudian menjadi spiritualitas Harian Kompas, yang terbit pertama kali pada 1965.
Hingga lebih dari setengah abad kemudian Kompas Gramedia berkembang menjadi bisnis multi-industri, Jakob Oetama tidak pernah melepas identitas dirinya sebagai seorang wartawan.
Penulis : Ninuk-Bunski
Sumber : Kompas TV