Segini Harga Vaksin Virus Corona Perkiraan Erick Thohir
Update corona | 5 September 2020, 20:23 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Erick Thohir mengatakan harga vaksin virus corona atau Covid-19 nilainya bervariasi.
Menurut dia, harga jual vaksin virus corona tergantung kepada masing-masing penjual. Itu sebabnya, Indonesia disebutnya harus memiliki vaksin sendiri.
"Harga itu dinamikanya tinggi, tergantung masing-masing penjual, yang tetapkan bukan saya, tapi penjualnya," kata Erick Thohir pada Sabtu (5/9/2020).
Baca Juga: Puluhan Juta Peserta BPJS Kesehatan akan Dapat Vaksin Corona Gratis, Apa Syaratnya?
"Karena itu vaksin merah putih harus kita buat supaya kalau negara lain mau beli vaksin kita tetapkan harganya."
Namun demikian, kata Erick, kualitas vaksin virus corona tetap sama meskipun ada perbedaan harga dan merek.
"Kalau ditanya kenapa vaksin ada yang 5 dolar, 8 dolar, 20 dolar. Kalau dibilang karena kualitas, tidak juga, semuanya bagus, sudah uji klinis ketiga," ucap Menteri BUMN itu.
Erick menyebut, harga vaksin yang berbeda-beda bisa disebabkan oleh biaya penemuan yang mahal atau kapasitas produksi yang rendah.
Baca Juga: Vaksin Corona Buatan Indonesia Mulai Tahap Uji Coba pada Hewan
Lebih lanjut, Erick mengatakan, pemberian vaksin corona akan dilakukan dalam dua skema. Tahap pertama melalui bantuan pemerintah, dan kedua secara mandiri.
"Nanti ada sinkronisasi jadwal data, jadi bukan juga diputarbalikkan seakan-akan pemerintah cari uang, pemerintah punya yang gratis," ucap Erick.
Dia memastikan vaksin virus corona yang akan diberikan kepada masyarakat secara gratis bukan vaksin yang berharga murah.
Pemberian vaksin gratis tersebut, kata dia, semata-mata karena Negara hadir untuk rakyatnya.
Baca Juga: Airlangga Hartarto: Vaksin Corona Sudah Tersedia, Pemerintah Bayar DP Rp 3,3 Triliun Tahun Ini
"Tersmasuk pemerintah akan menggratiskan untuk dokter dan perawat berdasarkan data," ujar Erick.
Untuk vaksin mandiri, lanjut dia, pihaknya telah mengomunikasikan dengan para pengusaha agar turut membantu menjaga keuangan negara.
"Kita ketemu Kadin, jangan juga mereka merasa diperas. Saya minta pengusaha jadi bagian yang mandiri," kata dia.
Sebelumnya, Erick Thohir menyampaikan harga vaksin Covid-19 untuk satu orang sekitar 25-30 dolar AS atau Rp 366.500-Rp 439.800 (kurs Rp 14.660).
Baca Juga: Vaksin Covid-19 dari Rusia Mampu Tunjukan Respons Imun
"Harga vaksin ini untuk satu orang dua kali suntik kurang lebih harganya 25 dolar sampai 30 dolar AS, tapi ini Bio Farma lagi menghitung ulang," ujar Erick dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR di Jakarta, Kamis (27/8/2020) lalu.
Erick sempat membeberkan kalau Bio Farma telah bekerja sama dengan Sinovac terkait bahan baku vaksin Covid-19.
Jika pada akhir 2020 ini vaksin itu bisa diproduksi, maka Bio Farma harus membeli bahan bakunya ke Sinovac seharga 8 dollar AS atau Rp 117.135 (kurs Rp 14.641) per dosisnya.
“Memang harga yang sudah dikerjasamakan dengan Sinovac itu untuk 2020 harganya per dosis bahan bakunya 8 dollar AS, tapi di 2021 harganya 6-7 dollar AS, jadi ada penurunan. Ini bahan baku,” kata Erick.
Baca Juga: Erick Thohir Pastikan Tenaga Kesehatan Prioritas Divaksin Covid-19
Sementara jika vaksin asal Sinovac tersebut sudah siap dipakai untuk imunisasi massal di Indonesia, kalkulasi harga perkiraan dari Bio Farma yakni Rp 25-30 dollar AS atau kisaran Rp 366.000 sampai Rp 439.000 (harga vaksin Covid-19).
Targetnya, pelaksanaan vaksin massal bisa dilakukan pada akhir tahun 2020. Vaksin virus corona tersebut sebagian berasal dari bulk vaksin yang didatangkan dari Sinovac China.
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV