Erick Thohir Beberkan Skema Penyuntikan Vaksin Covid-19 secara Massal
Update corona | 3 September 2020, 15:06 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Erick Thohir mengatakan vaksin massal diharapkan siap untuk masyarakat pada 2021.
Pemerintah Indonesia dan perusahaan asal Tiongkok menyepakati 50 juta calon vaksin untuk Indonesia.
Vaksin ini diharap bisa menjadi jawaban untuk mengakhiri pandemi sekaligus menyehatkan ekonomi.
Baca Juga: Terkuak! Alasan Erick Thohir Berburu Vaksin Covid-19 Sampai ke China
Pemerintah pun telah menyiapkan skema untuk penyuntikan vaksin massal Covid-19. Nantinya, akan ada skema vaksin gratis dari pemerintah dan vaksin mandiri yang ditanggung oleh perorangan.
Erick Thohir mengatakan, untuk pemberian vaksin Covid-19 yang masuk dalam kategori bantuan dari pemerintah, akan menggunakan data dari BPJS Kesehatan.
“Jumlah PBI (Penerima Bantuan Iuran) ada 93 juta, nah itu jadi prirotas yang masuk dalam vaksin gratis dari pemerintah,” ujar Erick dalam konferensi pers virtual, Kamis (3/9/2020).
Sementara itu, untuk vaksin mandiri, biayanya akan ditanggung oleh masing-masing individu. Orang yang mengikuti program ini adalah masyarakat yang masuk kategori mampu.
Baca Juga: Mutasi Virus Corona D614G Semakin Dominan, Riset Vaksin Terus Dikembangkan
Meski demikian, Erick memastikan, tak akan mendahului orang yang melakukan vaksin secara mandiri.
“Bukan berarti yang bayar didahulukan daripada yang gratis, enggak. Nanti ada sinkronisasi jadwal, data, bukan berarti diputarbalikkan pemerintah cari uang,” kata Erick.
Diketahui, Indonesia sendiri melalui PT Bio Farma tengah mengembangkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac asal China. Saat ini, Sinovac tengah melakukan uji klinis tahap tiga di Indonesia, Bangladesh, Arab Saudi, dan Turki. Selain dengan Sinovac, Indonesia juga menjalin kerja sama terkait vaksin Covid-19 dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab (UAE), G42.
#ErickThohir #VaksinCorona #Covid19
Penulis : Desy-Hartini
Sumber : Kompas TV