Antisipasi Pasien Covid-19 Membludak, Pemprov DKI Siapkan 1.800 Tenaga Kesehatan
Update corona | 2 September 2020, 01:10 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan antisipasi membludaknya pasien Covid-19. Antisipasi itu dilakukan dengan menyiapkan 1.800 tenaga kesehatan.
Hal demikian diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta Widyastuti di Balai Kota, Jakarta, dikutip dari Kompas.com, Selasa (1/9/2020).
Menurutnya, sebanyak 1.800 tenaga kesehatan itu akan disebar di sejumlah rumah sakit rujukan yang kekurangan tenaga medis.
"Kami buka rekrutmen dan minggu depan 1.800 tenaga sudah siap," ucapnya.
Baca Juga: Dalam Sepekan 43 Daerah Resiko Covid-19 Sedang Naik Jadi Zona Merah
Selain itu Dinkes juga menerapkan sistem klasifikasi dalam penanganan Covid-19. Penerapan sistem klasifikasi ini bertujuan mengurangi ketergantungan pada tempat tidur untuk pasien.
Untuk pasien tanpa gejala atau asimtomatik, Widyastuti menyarankan melakukan isolasi mandiri, baik di rumah sakit darurat Wisma Atlet atau pun di tempat lain yang telah ditentukan.
Sedangkan, pasien dengan gejala sedang dan berat, bisa dirawat di rumah sakit agar mendapat penanganan medis lebih intensif.
Diketahui, sejak pandemi Covid-19 mulai Maret lalu,
Sejak awal pademi Covid-19 pada Maret lalu, Pemprov DKI sendiri telah mengerahkan 3.350 dokter dan 7.300 orang perawat.
Sayangnya, belakangan banyak tenaga kesehatan yang meninggal akibat ikut terpapar Covid-19. Kondisi makin kritis setelah kapasitas tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 makin berkurang.
Hal ini terjadi lantaran jumlah pasien Covid-19 di ibu kota terus mengalami lonjakan dari hari ke hari.
Baca Juga: Jumlah Pasien Covid-19 di Balikpapan Melebihi Kapasitas RS
IDI Rilis 100 Dokter Wafat Akibat Covid-19
Pandemi Covid-19 tidak hanya membuat masyarakat yang terpapar Covid-19 meninggal dunia dalam enam bulan terakhir. Tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan memerangi Covid-19 termasuk di dalamnya.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat sebanyak 100 orang dokter telah meninggal dunia, sejak Maret hingga Agustus 2020.
Penulis : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV