DPD PSI Solo Diajak Koalisi Bareng PKS dan PAN Buat Tantang Gibran-Teguh di Pilkada 2020
Politik | 6 Agustus 2020, 23:08 WIBSURAKARTA, KOMPASTV – DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Solo mendapat tawaran untuk membentuk koalisi baru untuk mengusung calon wakil wali kota dan wakil wali kota selain nama Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa pada Pilwalkot Solo.
Ketua DPD PSI Kota Solo, Antonius Yogo Prabowo menjelaskan tawaran tersebut datang dari salah satu partai politik yang tidak mendapatkan kursi di parlemen DPRD Kota Solo, namun terkenal di Solo.
Awalnya seseorang tersebut berkomunikasi dengan dirinya melalui pesan singkat dan berlanjut dengan intensif.
Baca Juga: PSI Ngaku Ditawari Uang Fantastis untuk Menentang Gibran Maju Pilkada Solo
Dalam pembicaraan seseorang ini meminta PSI mau bergabung dan membentuk koalisi di Pilwalkot Solo.
Menurut Antonius, koalisi yang akan dibentuk itu untuk mengusung Achmad Purnomo-Anung Indro Susanto sebagai bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota di Pilkada Solo.
Achmad Purnomo saat ini menjabat sebagai Wakil Walikota Solo dari PDIP, sementara Anung Indro Susanto adalah mantan Kepala Bapermas PP PA dan KB Kota Solo.
Desain koalisinya, sambung Antonius yakni PKS, PAN dan PSI. Untuk Gerindra sudah lepas dari skenario karena mendukung Gibran-Teguh.
Baca Juga: PSI Tegaskan Tidak akan Pernah Berkoalisi dengan PKS di Pilkada Manapun
“Kenapa PSI diajak, karena ada syarat di KPU bahwa minimal 9 kursi agar bisa mendaftarkan calon, Dalam diskusi itu yang diusung Pak Purnomo dan Pak Anung,” ujar Antonius saat ditemui di DPRD Kota Solo, Kamis (6/8/2020).
Selain membentuk koalisi baru, seseorang tersebut juga memberikan tawaran uang agar DPD PSI Solo tidak mendukung Gibran-Teguh. Namun permintaan tersebut ditolak, karena koalisi PSI dalam Pilkada diputuskan oleh DPP.
“Uang yang ditawarkan jumlahnya fantastis, bagi kami itu sangat besar hampir 1 miliar,” ujar Antonius.
Lebih lanjut Antonius menyatakan DPD PSI Solo sudah menetapkan untuk mendukung Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa, dalam Pilkada 2020.
Penulis : Johannes-Mangihot
Sumber : Kompas TV