> >

Sederet Penyakit yang Bisa Jadi Ancaman Serius di 2025

Kesehatan | 4 Januari 2025, 00:35 WIB
Ilustrasi virus corona, penyebab Covid-19. (Sumber: Shutterstock)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dengan bisa dikendalikannya Covid-19 (berkat vaksin yang sangat efektif), ada tiga penyakit menular lain yang dikhawatirkan banyak pakar pada 2025 ini, yaitu malaria (parasit), HIV (virus), dan tuberkulosis (bakteri).

Ketiga penyakit infeksi itu membunuh sekitar 2 juta orang setiap tahunnya. Selain itu, ada patogen lain yang harus diwaspadai, terutama karena sudah kebal terhadap obat-obatan yang selama ini dipakai untuk mengatasinya, seperti antibiotik dan antivirus.

Associate Profesor bidang bioinformatika mikroba dari Universitas Nottingham Trent, Conor Meehan, menyebutkan para ilmuwan juga terus memantau potensi wabah lainnya.

"Meskipun wabah dapat terjadi dalam bentuk patogen apa pun, kelompok tertentu lebih mungkin menyebabkan wabah cepat daripada kelompok lain, dan itu termasuk virus influenza," kata Conor Meehan seperti mengutip The Conversation.

Baca Juga: Ketum PBNU Bicara Soal MK Hapus Ketentuan Presidential Threshold 20%, Singgung Efisiensi Politik

Selain ketiga penyakit diatas, Meehan menyebut, ada satu virus influenza yang sedang menimbulkan kekhawatiran besar saat ini dan hampir menjadi masalah serius pada tahun 2025.

"Virus ini adalah influenza A subtipe H5N1, yang terkadang disebut sebagai flu burung. Virus ini menyebar luas pada unggas. Baru-baru ini, virus ini juga telah menginfeksi sapi perah di beberapa negara bagian AS dan ditemukan pada kuda di Mongolia," katanya.

Ketika kasus influenza mulai meningkat pada hewan, seperti unggas, selalu ada kecemasan akan penularan pada manusia. Dengan tingkat kematian akibat infeksi pada manusia sebesar 30 persen, flu burung dengan cepat menjadi prioritas pejabat kesehatan masyarakat.

Untungnya, flu burung H5N1 tampaknya tidak menular antar manusia, yang sangat mengurangi kemungkinannya menyebabkan pandemi pada manusia.

"Virus influenza harus menempel pada struktur molekuler yang disebut reseptor sialik di bagian luar sel agar dapat masuk dan mulai bereplikasi," kata Meehan.

Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU