110 Juta Orang Diprediksi Mudik Nataru, Ini Daftar Titik Macet yang Dipetakan Korlantas
Travel | 30 November 2024, 21:05 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri melakukan survei kesiapan jalur bersama PT Jasa Raharja dan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) menghadapi periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan menyatakan bahwa peninjauan dilakukan di sepanjang jalur Jakarta-Cikampek hingga Pelabuhan Merak untuk memastikan optimalisasi pengamanan.
Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan, pergerakan masyarakat diprediksi meningkat 2,8 persen dengan total sekitar 110 juta orang.
"Peningkatan pergerakan ini sebagian besar akan terjadi di Pulau Jawa, dengan sekitar 40 persen di antaranya untuk perjalanan wisata, dan 30 persen lebih untuk mudik," ungkap Aan, Kamis (28/11/2024), dikutip dari Kompas.com.
Hasil peninjauan mengidentifikasi beberapa titik krusial di jalur tol Jakarta-Cikampek yang berpotensi mengalami kemacetan, khususnya di KM 25, KM 47, dan KM 70. Titik-titik ini menjadi perhatian karena merupakan area pertemuan arus lalu lintas.
Jawa Tengah dan Jawa Timur diproyeksikan menjadi tujuan utama pergerakan masyarakat dari wilayah Barat.
Baca Juga: Link PDF Kalender 2025 Lengkap dengan Hijriah, Jawa, Tanggal Merah Libur Nasional dan Cuti Bersama
Sekitar 47 persen pergerakan diprediksi menuju destinasi wisata di Jawa Tengah dan Yogyakarta, mencakup kawasan Dieng, Borobudur, Karanganyar, Malioboro, hingga pantai-pantai di Gunung Kidul.
Sejumlah Ruas Jalan Berpotensi Macet Libur Nataru 2024/2025
- Tol Jakarta-Cikampek di beberapa titik krusial:
- KM 25
- KM 47
- KM 70
- Jalur menuju destinasi wisata di Jawa Tengah dan Yogyakarta, khususnya:
- Kawasan Dieng
- Borobudur
- Karanganyar
- Malioboro
- Pantai di Gunung Kidu
- Ruas Jakarta-Merak
Perlu dicatat bahwa ini adalah prediksi titik-titik kemacetan berdasarkan survei yang dilakukan oleh Korlantas Polri, PT Jasa Raharja, dan Badan Pengelola Jalan Tol untuk antisipasi libur Natal dan Tahun Baru 2024/2025.
"Kami sudah memetakan titik-titik rawan kemacetan dan melakukan simulasi untuk memastikan tindakan yang tepat, seperti penambahan lajur dan contraflow di beberapa titik," jelas Aan.
Penulis : Danang Suryo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV