> >

6 Bahaya Konsumsi Makanan Tinggi Pengawet Berlebihan seperti Latiao

Kesehatan | 5 November 2024, 22:30 WIB
Camilan khas China, Latiao. (Sumber: bobo.grid.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sebelum Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melarang peredaran latiao di Indonesia, pemerintah China sudah mempermasalahkan standar keamanan produk jajanan ini. Bahkan, latiao dilarang dipasarkan di lingkungan sekolah karena dapat menyebabkan masalah kesehatan. 

Latiao diketahui mengandung asam sorbat yang dilarang dicampur dalam tepung beraroma karena dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Asam sorbat adalah senyawa organik alami yang digunakan sebagai bahan pengawet makanan, seperti latiao. 

Bahan pengawet makanan akan menghambat proses fermentasi dan pertumbuhan mikroba yang dapat mempercepat pembusukan. Meski dapat mempertahankan kualitas makanan, penggunaan bahan pengawet ini tetap dapat menimbulkan masalah kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan.

Baca Juga: BPOM Belum Atur Penggunaan Natrium Dehidroasetat sebagai Pengawet Makanan

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan RI, pengawet makanan dapat meningkatkan risiko gangguan jantung. Hal tersebut dapat terjadi karena pengawet makanan turut merusak pembuluh darah hingga melemahkan jaringan jantung. 

Berikut bahaya konsumsi makanan tinggi pengawet secara berlebihan:

1. Masalah pencernaan

Makanan tinggi pengawet dapat meningkatkan risiko masalah pencernaan. Banyak pengawet makanan, terutama yang mengandung asam, dapat mengiritasi lapisan lambung.

Hal ini dapat memicu gejala seperti mual, muntah, atau asam lambung naik. Iritasi ini bisa mengganggu fungsi normal saluran pencernaan, termasuk penyerapan nutrisi.

2. Mengganggu penyerapan nutrisi

Beberapa pengawet makanan dapat mengganggu proses penyerapan nutrisi penting oleh tubuh. Pasalnya, beberapa jenis pengawet makanan dapat membentuk lapisan pelindung di sekitar partikel makanan, sehingga sulit bagi enzim pencernaan untuk memecah makanan dan melepaskan nutrisi.

Pengawet tertentu juga mengubah struktur kimia dari vitamin atau mineral dalam makanan, membuatnya sulit atau tidak mungkin diserap oleh tubuh.

3. Gangguan ginjal

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU