Waspada, Gondongan Menyebar lewat Droplet, Simak Cara Mencegah dan Mengobatinya
Kesehatan | 29 Oktober 2024, 16:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Beberapa waktu lalu, kasus gondongan dan cacar air sempat menyebar di di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 8 Tangerang Selatan. Kepala Sekolah SMPN 8 Tangsel, Muslih, menjelaskan awal mula 43 pelajar terjangkit cacar air dan gondongan.
"Saat itu ada (siswa) yang sakit tapi tetap masuk, lalu kami mengidentifikasi penularan di ruangan yang sama, meski dari kelas yang berbeda," kata Muslih ketika ditemui di sekolah, Puspitek, Setu, Selasa (22/10/2024) mengutip Kompas.com.
Kasus siswa yang terjangkit penyakit cacar air dan gondongan terus bertambah. Pada Kamis (26/9/2024), sekolah akhirnya meminta orang tua murid agar tidak memaksakan anak yang sakit untuk masuk sekolah.
Gondongan bisa menular lewat apa?
Baca Juga: Kenali Gejala Mata pada Anak dan Waktu yang Tepat untuk Memeriksanya
Gondongan adalah penyakit yang ditandai dengan pembengkakan kelenjar parotis atau kelenjar ludah terbesar yang terdapat di bawah telinga. Dalam hal ini, penderita biasanya mengeluhkan bengkak pada pipi dan rahang.
Mengutip Yankes Kemenkes, penyakit gondongan juga sering disertai gangguan kesehatan yang menyebabkan ketidaknyamanan, seperti demam sampai 39 derajat Celsius, nyeri sendi, sakit perut, sakit kepala, hilang nafsu makan, dan mulut kering.
Gondongan termasuk infeksi virus yang sangat menular. Penyebaran gondongan bisa terjadi melalui beberapa cara, antara lain:
- Droplet atau cipratan liur yang keluar saat bersin, batuk, atau berbicara.
- Berbagi benda yang mengandung air liur yang terinfeksi, seperti mainan, cangkir, dan peralatan makan.
- Menyentuh benda-benda yang ada di sekitar penderita, lalu menyentuh hidung dan mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.
- Kontak fisik secara langsung, seperti berciuman, berpelukan, berpartisipasi dalam aktivitas olahraga atau kegiatan lain yang memungkinkan sentuhan.
Untuk diketahui, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang tertular gondongan, yaitu:
- Anak berusia 2-12 tahun
- Belum mendapat vaksin MMR untuk mencegah penyakit campak, gondongan, dan rubella
- Individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS, pengguna obat kortikosteroid jangka panjang, penderita kanker yang sedang menjalani kemoterapi
- Tinggal atau bepergian ke daerah dengan kasus gondongan tinggi.
Dilansir dari Cleveland Clinic, penyakit gondongan bisa menular dalam beberapa hari setelah seseorang terinfeksi virus paramyxovirus, bahkan sebelum terjadi pembengkakan pada kelenjar parotis.
Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV