> >

Mengenal Diagnosis Epilepsi Kekinian dari Perangkat Vagus Nerve Stimulation

Kesehatan | 25 Oktober 2024, 06:14 WIB
Ilustrasi kejang saat epilepsi (Sumber: Unsplash)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Meski telah dikenal luas, banyak orang masih memiliki mitos dan kesalahpahaman tentang epilepsi.

Kondisi ini memengaruhi sekitar 1-5 persen populasi di seluruh dunia. 

Epilepsi dapat muncul di semua kelompok usia, bisa terjadi pada anak-anak dan orang dewasa. 

Dokter spesialis saraf dr. Retno Jayantri Ketaren, Sp.S, menuturkan, kejang pada epilepsi bisa sangat bervariasi, mulai ringan hingga yang berat. 

Baca Juga: Bukan Asal Teriak, Ternyata Ini Manfaat Berteriak saat Pound Fit

“Sangatlah penting untuk membedakan epilepsi dari gangguan kejang lainnya, seperti kejang febrile atau kejang akibat infeksi. Gangguan tersebut tidak berulang dan tidak disebabkan oleh masalah neurologis yang mendasar,” tutur dokter dari RS Siloam Lippo Village Karawaci ini dalam siaran persnya, Rabu (24/10/2024).

Sehingga pengetahuan tentang perbedaan ini sangat penting. Gejala epilepsi bervariasi tergantung pada jenis kejang dan individu yang terlibat.

Beberapa gejala umum meliputi, kehilangan kesadaran, gerakan tak terkendali, seperti kejang tonik-klonik, sensasi aneh seperti perasaan dejavu atau halusinasi

Setiap individu mungkin mengalami gejala yang berbeda.

Sementara beberapa pasien mungkin hanya mengalami kejang ringan yang tidak mengganggu aktivitas sehari-hari, yang lainnya dapat mengalami kejang yang lebih kompleks dan mengganggu.

Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU