WHO: Mayoritas Penderita Mpox alias Cacar Monyet dari Kelompok Gay, Utamakan Diberi Vaksin
Kesehatan | 3 September 2024, 01:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Buletin Epidemiologis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Wilayah Asia Selatan-Timur menyebutkan, mayoritas penderita Mpox atau cacar monyet berasal dari kelompok lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki alias gay.
Buletin yang memaparkan hasil penelitian periode 14 Juli 2022-18 Agustus 2024 itu mencakup kasus 923 penderita yang berasal dari Thailand, Indonesia, Sri Lanka, dan Nepal.
Karena itu, WHO merekomendasikan pemberian vaksin diutamakan untuk kelompok berisiko tinggi, seperti gay dan biseksual.
Baca Juga: Kemlu Lakukan Kerja Sama Tangani Virus MPOX dengan Negara Lain, Termasuk Afrika
Dikutip dari Kompas.id, pada 14 Agustus 2024, WHO menetapkan Mpox atau cacar monyet sebagai darurat kesehatan dalam status ”Keadaan Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional (PHEIC)”.
Varian Mpox Clade 1B cenderung menyebar secara cepat di kalangan laki-laki kelompok usia produktif pada rentang usia 18 tahun-49 tahun.
Plh. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, dr. Yudhi Pramono, MARS memperkuat pernyataan dari WHO.
Yudhi menjelaskan, Mpox menular melalui kontak langsung dengan ruam bernanah di kulit, termasuk saat berhubungan seksual.
“Orang yang berhubungan seks dengan banyak pasangan dan berganti-ganti berisiko tinggi tertular Mpox. Kelompok risiko utama adalah laki-laki yang melakukan seks dengan sejenis,” tutur dr. Yudhi dikutip dari laman sehat negeriku kementerian kesehatan.
Baca Juga: Gejala Mpox atau Cacar Monyet yang Perlu Diwaspadai, Kelompok Ini Rentan Komplikasi hingga Kematian
Penulis : Iman Firdaus Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV