> >

5 Kebiasaan Sepele Ini Ternyata Dapat Memicu Serangan Jantung

Kesehatan | 15 Agustus 2024, 22:00 WIB
Ilustrasi serangan jantung. Jangan salah, ada beberapa kebiasaan sepele yang dapat memicu serangan jantung. Apa saja itu? (Sumber: Shutterstock/thebigland)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Serangan jantung atau infark miokard adalah kondisi darurat yang terjadi ketika aliran darah ke jantung terhambat. Penyumbatan ini dapat terjadi karena plak, penumpukan lemak dan kolesterol, di arteri jantung.

Saat plak pecah, gumpalan darah dapat menyumbat arteri. Kekurangan aliran darah dapat merusak atau menghancurkan jaringan otot jantung, sehingga mengganggu fungsi jantung dalam mengalirkan darah ke seluruh tubuh.

Kebiasaan tertentu dapat meningkatkan risiko masalah jantung seperti, merokok dan konsumsi alkohol dalam jumlah berlebih. Namun jangan salah, ada beberapa kebiasaan sepele yang dapat memicu serangan jantung.

Baca Juga: Polisi Temukan Obat Kuat di Kamar Hotel Tempat Pria Paruh Baya Tewas, Diduga Serangan Jantung

Berikut kebiasaan sepele yang dapat memicu serangan jantung.

1. Tidak cukup tidur

Kurang tidur menjadi kebiasaan sepele yang dapat memicu serangan jantung. Kebiasaan buruk begadang menyebabkan hormon kortisol (hormon stres) meningkat, sementara produksi melatonin (hormon tidur) menurun. 

Kenaikan kortisol secara terus-menerus dapat meningkatkan tekanan darah, gula darah, dan peradangan dalam tubuh, yang semuanya merupakan faktor risiko penyakit jantung. Kurang tidur juga dapat mengganggu ritme jantung dan meningkatkan risiko aritmia. 

Aritmia adalah kondisi di mana detak jantung menjadi tidak teratur, yang dapat memicu serangan jantung. Kurang tidur juga dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. 

Kolesterol jahat dapat menumpuk di dinding arteri dan menyebabkan penyempitan, yang dapat memicu serangan jantung.

2. Terlalu stres

Stres berlebihan juga dapat memicu serangan jantung. Meskipun stres bukan penyakit, namun reaksi tubuh terhadap stres dapat memicu berbagai perubahan fisiologis yang berdampak buruk pada jantung.

Ketika stres, tubuh melepaskan hormon adrenalin dan kortisol. Hormon-hormon ini membuat jantung berdetak lebih cepat dan pembuluh darah menyempit, sehingga tekanan darah meningkat. 

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Gading-Persada

Sumber : Everyday Health


TERBARU