> >

Minuman Berpemanis Semakin Ancam Anak-Anak Terkena Risiko Obesitas hingga Diabetes

Kesehatan | 13 Agustus 2024, 06:15 WIB
Ilustrasi anak minum minuman manis, minuman berpemanis, minuman boba, minuman kekinian (Sumber: Unsplash)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Universitas Indonesia Dr dr. Luciana Sutanto MS, Sp.GK mengingatkan bahaya obesitas akibat konsumsi minuman berpemanis setiap hari secara terus-menerus.

"Konsumsi terus-menerus minuman berpemanis dapat menyebabkan peningkatan asupan kalori, sehingga meningkatkan risiko obesitas dan penyakit metabolik," kata Luciana, seperti dikutip Antara, baru-baru ini.

Diketahui, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat sebanyak 60 anak menjalani terapi penyakit gagal ginjal di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Baca Juga: Cara Mudah Cek Tubuh Kebanyakan Gula Lewat Ukuran Celana Jeans

Di media sosial dikabarkan banyak anak atau usia remaja menderita penyakit gagal ginjal dan mengharuskan untuk cuci darah lantaran mengonsumsi minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) secara berlebihan.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bahkan mengimbau masyarakat untuk mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis mengandung gula yang bisa menyebabkan berbagai risiko penyakit.

Tidak hanya itu, Peraturan Pemerintah 28 Tahun 2024 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan dikeluarkan sebagai upaya untuk mengurangi konsumsi makanan dan minuman terkait kandungan gula, garam, lemak (GGL) yang berlebihan di masyarakat.

Terkait hal itu, dr. Luciana mengatakan bahwa konsumsi minuman berpemanis, baik dalam kemasan maupun tidak, sama-sama memiliki risiko obesitas dan penyakit metabolik seperti diabetes melitus, kolesterol atau trigliseridemia meningkat, asam urat meningkat, hipertensi dan gangguan kesehatan lain.

Khusus bagi anak-anak, ia menekankan pentingnya edukasi bagi orangtua dan murid mengenai makan sehat, sehingga tidak mengonsumsi secara berlebihan.

Menurut dia, edukasi sebaiknya berpedoman pada makan sehat dan pola makan gizi seimbang sesuai arahan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Gading-Persada

Sumber : Antara


TERBARU