6 Jenis Ikan Sebaiknya Tidak Terlalu Sering Dikonsumsi, Bisa Keracunan
Kesehatan | 10 Juli 2024, 13:39 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Ikan merupakan sumber protein dan omega-3 yang penting bagi tubuh. Omega-3 dibutuhkan tubuh meningkatkan fungsi otak dan mencegah lonjakan kolesterol.
Namun, tahukah Anda bahwa ada beberapa jenis ikan yang sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu sering. Ada beberapa jenis ikan yang justru mengandung senyawa yang berbahaya bagi kesehatan.
Melansir laman Healthline, berikut beberapa jenis ikan yang sebaiknya tidak terlalu sering dikonsumsi.
Baca Juga: Gudang Penyimpanan Ikan di Jakarta Utara Terbakar, 15 Unit Damkar Dikerahkan ke Lokasi
1. Tenggiri
Ikan tenggiri cukup populer untuk diolah menjadi berbagai masakan nusantara, seperti pempek. Namun sebaiknya tidak mengonsumsi ikan jenis ini terlalu sering.
Ikan tenggiri termasuk jenis ikan yang mengandung merkuri tinggi. Konsumsi berlebihan dalam jangka panjang dapat menyebabkan keracunan merkuri.
Ikan tenggiri juga berisiko mengandung histamin tinggi, terutama jika tidak disimpan dan diolah dengan benar. Histamin dapat menyebabkan reaksi alergi pada sebagian orang.
2. Hiu
Ikan hiu menjadi salah satu jenis ikan laut yang tidak layak konsumsi. Melansir laman The Daily Meal, ikan ini mengandung kadar merkuri yang tinggi karena mereka adalah salah satu predator terbesar di lautan.
Seiring waktu, merkuri ini terakumulasi dalam tubuh hiu hingga mencapai kadar yang sangat tinggi. Konsumsi daging hiu yang tinggi merkuri dapat menyebabkan keracunan merkuri.
3. Tuna
Ikan berlemak termasuk tuna banyak direkomendasikan sebagai sumber asam lemak omega 3. Sebaiknya tuna tidak dikonsumsi berlebihan karena terdapat kandungan methylmercury.
Polutan lingkungan ini jika dalam kadar tinggi bisa menjadi racun buat tubuh. Dalam jangka panjang, methylmercury bisa mengganggu pertumbuhan anak, masalah penglihatan, pendengaran dan gangguan wicara.
Batas atas kadar methylmercury yang aman buat manusia sekitar 0,1 mikrogram per kilogram berat badan. Berarti anak dengan berat badan 25 kilogram hanya bisa mengonsumsi tuna kaleng atau tuna putih seberat 75 gram tiap 19 hari.
Sedangkan untuk ibu hamil disarankan untuk membatasi konsumsi tuna tidak lebih dari dua kali seminggu. Tidak hanya tuna, sebaiknya batasi pula konsumsi salmon, tenggiri juga sarden.
4. Gindara
Ikan gindara dikenal sebagai tuna putih. Meski rasanya enak, namun ikan ini pantang dikonsumsi terlalu sering atau dalam jumlah besar.
Ikan ini mengandung zat lemak bernama gempylotoxin, yang membuat dagingnya terasa lezat. Namun, kandungan ini bisa menimbulkan masalah pada usus seperti diare.
5. Sidat
Seafood Watch from Monterey Bay Aquarium menempatkan sidat dalam daftar ikan yang harus dihindari. Salah satu pasalnya adalah penangkapan berlebih yang mengancam populasinya.
Selain itu, sidat juga cenderung mudah menyerap dan menyimpan bahan kimia serta kontaminan yang bisa berbahaya untuk tubuh, seperti polychlorinated biphenyls.
Baca Juga: 6 Manfaat Daun Sage untuk Kesehatan, Cegah Kanker hingga Diabetes
6. Buntal
Ikan buntal atau fugu sangat tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi karena mengandung racun tetrodotoksin yang mematikan. Racun ini diproduksi oleh bakteri yang hidup di dalam tubuh ikan buntal.
Ikan buntal menggunakan racun ini sebagai mekanisme pertahanan untuk melindungi diri dari predator. Racun ini 1200 kali lebih beracun daripada sianida dan hanya beberapa miligram saja dapat menyebabkan kematian bagi manusia.
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV