> >

Alasan BPOM Minta Beauty Influencer Jangan Asal Review dan Kenalkan Produk ke Masyarakat

Beauty and fashion | 24 Juni 2024, 20:25 WIB
Foto ilustrasi. Petugas Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Padang menyusun kosmetik ilegal dalam jumpa pers di Kota Padang, Sumatera Barat, Jumat (5/8/2022). (Sumber: Kompas/Yola Sastra)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM RI) mengingatkan, beauty influencer, review-er hingga brand ambassador untuk tidak sembarangan memperkenalkan produk di masyakarat, karena ada pedoman yang harus dipatuhi.

Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik, Mohamad Kashuri menuturkan, kebiasaan masyarakat kini sebelum membeli produk kecantikan biasanya cari ulasan apakah produk yang diinginkan bagus atau tidak.

Makanya, ia mengimbau beauty influencer agar menyampaikan informasi secara obyektif.

"Katakan yang baik jika memang baik dan katakan tidak baik jika produknya tidak baik,” ujar Kashuri dalam siaran persnya di kegiatan BPOM Besties Day, Jakarta, Minggu (23/6/2024).

Baca Juga: 42 Balita Diduga Keracunan Bubur Pencegah Stunting di Majene, BPOM Temukan Bakteri Ini

Kashuri berpesan agar seorang review-er kecantikan dilarang untuk berlebihan memberikan informasi atau tidak mengabarkan informasi sesat mengenai produk kecantikan 

Misalkan menyebut keunggulan produk skincare ini bisa membuat wajah putih dalam sehari.

“Info sesat ini tidak boleh, karena ini tidak mungkin terjadi. Tidak bisa wajah glowing dalam satu hari,” tutur Kashuri.

Selain itu, tidak boleh juga mempromosikan produk dengan mengatasnamakan sebuah instansi.

Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik, Mohamad Kashuri bersama beauty influencer dalam kegiatan BPOM Besties Day di Jakarta, akhir pekan lalu (23/6/2024). (Sumber: dok. BPOM)

“Produk ini sudah ada terdaftar di BPOM jadi aman itu tidak boleh. Seolah-olah BPOM dalam hal ini ikut promosi padahal kami ini harus netral. Yang boleh itu mengatakan, produk ini sudah aman, silakan lakukan cek KLIK BPOM. Juga dokter, tenaga kesehatan atau nakes yang bekerja di klinik kecantikan harus netral,” jelasnya.

Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU