Waspada saat Ibadah Haji, Mengenal MERS, Bahaya dan Gejala yang Ditimbulkan Flu Unta
Kesehatan | 10 Mei 2024, 15:19 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan adanya kasus Middle East respiratory syndrome coronavirus (MERS-CoV) di laman resminya pada Rabu (8/5/2024) mendekati waktu ibadah haji.
Pengumuman itu disampaikan setelah adanya laporan dari Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi. Dalam laporan yang dilansir dari WHO pada Rabu (8/5/2024), terdapat tiga kasus MERS-Cov antara 10 hingga 17 April dan salah satunya meninggal dunia.
Ketiga penderita MERS-Cov adalah pria dewasa yang tinggal di Riyadh, berusia 56-60 tahun dengan komorbid yang bersifat kronis, seperti hipertensi, gagal ginjal kronis, penyakit jantung, dan penyakit hati.
Baca Juga: Cuaca Panas, Jamaah Calon Haji Diminta Jaga Kesehatan
Satu kasus meninggal dunia merupakan kasus nomor pertama (index case) yang berusia 56 tahun dengan komorbid hipertensi dan gagal ginjal kronis yang memerlukan perawatan hemodialisis (cuci darah).
Oleh karenanya, penting untuk kita waspada, terutama para calon jamaah haji. Mungkin kita bisa berhati-hati dengan mengenal profil penyakit ini beserta gejalanya, yang akan diulas berikut ini.
Apa yang dimaksud MERS-Cov?
Mengutip WHO, Middle East respiratory syndrome coronavirus (MERS-CoV) adalah virus yang ditularkan ke manusia dari unta dromedaris (unta Arab) yang terinfeksi. Ini termasuk dalam virus zoonosis, artinya ditularkan antara hewan dan manusia, bisa juga ditularkan melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan hewan yang terinfeksi.
MERS-CoV telah diidentifikasi pada dromedaris di beberapa negara di Timur Tengah, Afrika dan Asia Selatan.
Secara total, 27 negara telah melaporkan kasus MERS-CoV sejak 2012. Tercatat sudah ada 858 kematian yang diketahui akibat infeksi MERS-CoV dan komplikasinya.
Asal muasal virus ini belum sepenuhnya dipahami, tetapi berdasarkan analisis genom virus yang berbeda, diyakini bahwa virus ini mungkin berasal dari kelelawar dan kemudian ditularkan ke unta pada suatu waktu di masa lalu.
Penularan dari manusia ke manusia mungkin terjadi, tetapi sejauh ini sedikit kasus yang ditemukan di antara anggota keluarga yang tinggal serumah.
Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV