5 Dampak Negatif Minum Kopi saat Berbuka Puasa dan Sahur, Serta Waktu Terbaik Konsumsi kala Ramadan
Kesehatan | 20 Maret 2024, 17:09 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Kopi adalah minuman yang sangat diminati di seluruh dunia, dan sering kali menjadi pilihan untuk memulai hari.
Kandungan kafein dalam kopi terbukti bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan tubuh, meningkatkan kewaspadaan, suasana hati, dan juga stamina.
Bagi para pencinta kopi, memang terasa sulit untuk tidak minum kopi sepanjang hari. Namun, selama bulan Ramadan, sebaiknya dihindari minum kopi saat sahur maupun berbuka puasa.
Perlu diketahui pula bahwa kopi sebenarnya bukanlah minuman yang disarankan untuk dikonsumsi selama Ramadan, baik itu pada saat sahur maupun berbuka puasa.
5 Dampak Minum Kopi saat Sahur Maupun Berbuka Puasa
Berikut adalah beberapa alasan untuk tidak meminum kopi saat sahur maupun berbuka puasa.
1. Meningkatkan Frekuensi Buang Air Kecil
Mengutip dari Kompas.com, Dokter gizi komunitas Tan Shot Yen, mengatakan bahwa meningkatkan frekuensi buang air kecil dapat menjadi efek dari mengonsumsi kopi.
Hal ini disebabkan oleh sifat diuretik kopi yang dapat meningkatkan aliran darah ke ginjal. Sebagai akibatnya, produksi urine meningkat, yang kemudian menyebabkan peningkatan frekuensi buang air kecil.
Oleh karena itu, disarankan untuk menghindari konsumsi kopi pada waktu sahur dan berbuka selama bulan puasa.
Baca Juga: 5 Pemicu Munculnya Jerawat saat Berpuasa yang Harus Dihindari
2. Menyebabkan Jantung Berdebar
Konsumsi kopi saat sahur dapat menyebabkan jantung berdebar, gemetar, dan kegelisahan. Hal ini disebabkan oleh kandungan kafein dalam kopi, terutama jika diminum saat perut kosong dan dalam jumlah berlebihan.
3. Membuat Cepat Lapar di Siang Hari
Konsumsi kopi saat sahur dapat memicu rasa lapar lebih cepat di siang hari, berlawanan dengan harapan untuk mendapatkan energi tambahan dan merasa kenyang lebih lama.
Hal ini terjadi khususnya jika menambahkan pemanis seperti gula, sirup, atau krimer ke dalam kopi.
Ali Khomsan, seorang ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), menjelaskan bahwa ketika mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula, tubuh cenderung menekan produksi hormon leptin.
Menurutnya, ketika hormon leptin ditekan, hal ini menghambat perasaan kenyang dalam tubuh, sehingga mungkin akan merasa lapar terus-menerus.
Penulis : Almarani Anantar Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV, Kompas.com