Apa Itu Minyak Makan Merah dan Manfaatnya? Jokowi Sebut Harganya Lebih Murah daripada Minyak Goreng
Kesehatan | 15 Maret 2024, 13:22 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Minyak makan merah menjadi perbincangan usai Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik percontohan minyak makan merah Pagar Merbau, di Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (14/03/2024).
Peresmian pabrik minyak makan merah tersebut merupakan yang pertama di Indonesia. Jokowi mengatakan, pabrik minyak makan merah itu didirikan untuk meningkatkan nilai tambah industri sawit nasional
“Kita ingin nilai tambah itu ada di dalam negeri. Oleh sebab itu, kita bangun pabrik minyak makan merah ini yang pertama kali dan ini kita harapkan dapat memberikan nilai tambah yang baik bagi para petani sawit, utamanya yang sudah dalam bentuk koperasi," kata Jokowi, Kamis (14/3).
"Jadi harga TBS (tandan buah segar) tidak naik dan turun, karena di sini semuanya diolah menjadi barang jadi, yaitu minyak makan merah,” lanjutnya,
Ia mengatakan, Indonesia saat ini memiliki 5,3 juta hektare kebun kelapa sawit dengan 40,5 persen atau 6,2 juta hektare di antaranya dimiliki oleh petani sawit.
Baca Juga: Saat Jokowi Promosikan Minyak Makan Merah: Lebih Murah, Lebih Bergizi, Lebih Enak
Produksi minyak makan merah ini diyakini Presiden dapat meningkatkan daya saing produk petani sawit dalam negeri.
“Harga minyak makan merah ini lebih murah dari minyak goreng yang ada di pasaran. Artinya, barang ini bisa bersaing di pasar, bisa bersaing dan harganya kompetitif,” ujarnya.
Selain itu, kata Presiden, minyak makan merah memiliki kandungan Vitamin A dan Vitamin E.
“Ini sudah dicoba oleh beberapa chef dan mereka menyampaikan, ‘Pak, minyak makan merah ini beda, lebih enak, dan dicek gizinya lebih baik’,” ujar Presiden.
Pabrik dengan kapasitas produksi 10 ton CPO (crude palm oil) per hari ini diharapkan dapat menghasilkan sekitar 7 ton minyak makan merah setiap hari.
Presiden pun mengajak masyarakat untuk menggunakan produk dalam negeri ini sebagai langkah mendukung pemasaran dan konsumsi produk yang berkelanjutan.
“Jadi yang hadir di sini, pakai. Saya nanti mau beli, mau nyoba juga. Jadi semuanya kalau beli, artinya pemasarannya tidak usah ke mana-mana,” imbuhnya.
Presiden menekankan, pembukaan pabrik ini juga merupakan bagian dari upaya hilirisasi, yaitu proses peningkatan nilai tambah komoditas melalui pengolahan menjadi produk jadi.
Penulis : Dian Nita Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV