Apa Itu Silent Majority yang Viral di Media Sosial? Ini Arti dan Sejarahnya
Tren | 15 Februari 2024, 17:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Silent majority merupakan istilah bahasa Inggris yang kerap digunakan di sosial media.
Silent majority biasanya digunakan untuk menggambarkan tentang masyarakat mayoritas yang tidak mengeluarkan pendapatnya di depan umum.
Istilah silent majority merupakan lawan dari vocal minority. Melansir binus.ac.id, kedua istilah tersebut digunakan dalam membedakan publik antara yang aktif dan pasif.
Lantas, apa itu silent majority?
Baca Juga: Mendengar Curhat Pemilih Muda Pemilu 2024 yang Katanya Kebingungan, Benarkah?
Arti Silent Majority
Dalam bahasa Indonesia, silent majority artinya mayoritas yang diam.
Menurut kamus Oxford, silent majority adalah sekelompok besar orang di suatu negara yang tidak menyatakan pendapat tentang sesuatu atau tidak mengungkapkan pendapatnya secara terbuka.
Silent majority juga bisa diartikan sebagai bagian terbesar dari populasi suatu negara yang terdiri dari orang-orang yang tidak terlibat aktif dalam politik dan tidak mengungkapkan pendapat politiknya di depan umum.
Sejarah Istilah Silent Majority
Menurut dictionary.com, istilah ini pertama kali dipopulerkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Richard Nixon dalam pidatonya di televisi pada 3 November 1969.
Saat itu, Nixon meyakinkan rakyat AS bahwa dia mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk mendorong perdamaian dan mengakhiri Perang Vietnam.
Penulis : Dian Nita Editor : Vyara-Lestari
Sumber : binus.ac.id, dictionary.com