> >

Berbaring setelah Makan Dapat Berdampak Buruk bagi Kesehatan, Ini Alasannya

Kesehatan | 25 Oktober 2023, 07:20 WIB
Ilustrasi. Berbaring setelah makan dapat berdampak buruk bagi kesehatan. (Sumber: No Revisions on Unsplash)

 

JAKARTA, KOMPAS.TV - Usai menikmati hidangan makanan yang lezat, sebagian orang biasanya merasa mengantuk dan ingin berbaring. Hati-hati, ahli kesehatan memperingatkan, berbaring setelah makan dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

Sebagaimana dilaporkan Healthline, kebiasaan berbaring setelah makan dapat mengakibatkan naiknya asam lambung dan menimbulkan ketidaknyamanan.

Gejalanya termasuk sensasi terbakar di dada dan tenggorokan serta rasa asam di mulut, yang sering kali terjadi pada penderita sakit maag dan GERD (gastroesophageal reflux disease).

Baca Juga: Mengenal Cacar Monyet, Berikut Gejala dan Cara Mencegahnya

Penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Gastroenterology pada tahun 2005 bahkan merekomendasikan penderita GERD menunggu minimal 3 jam setelah makan, sebelum berbaring.

Berbaring setelah makan juga dapat memicu gangguan pencernaan, yang disebut dispepsia.

Gejalanya meliputi perasaan kenyang saat baru mulai makan, kenyang yang tidak nyaman setelah makan, sakit perut, perut kembung, gas berlebih dalam perut, dan rasa mual.

Dilansir Nourish, sistem pencernaan sehat mengharuskan makanan bergerak melalui saluran pencernaan dengan lancar, didorong oleh kontraksi otot di sekitar dinding saluran pencernaan.

Baca Juga: Kasus Cacar Monyet Meningkat di DKI Jakarta: Penularan melalui Kontak Seksual

Penulis : Danang Suryo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Healthline, Nourish


TERBARU