Mengenal Istilah Gender Netral yang Menjadi Pilihan Anak Nadya Hutagalung hingga Demi Lovato
Tren | 14 September 2023, 00:00 WIBJAKARTA, KOMPAS TV – Baru-baru ini sedang ramai diperbincangkan di media sosial mengenai gender netral atau yang biasa dikenal sebagai non-biner.
Hal ini juga berkaitan dengan berita mahasiswa Universitas Hasanuddin yang sempat dikeluarkan dari ruangan setelah mengaku bahwa dirinya bergender netral.
Tidak hanya itu, Nayla, anak dari Nadya Hutagalung dikabarkan juga mengaku bahwa dirinya bergender netral, bukan lagi perempuan seperti sebelumnya dan mengganti nama panggilannya menjadi Alex.
Tidak hanya di Indonesia, penyanyi berkebangsaan Amerika Serikat, Demi Lovato juga mengaku bahwa dirinya bukanlah seorang laki-laki atau perempuan, tetapi gender netral, sehingga mengganti nama panggilannya dari she/her (dia untuk orang yang berjenis kelamin perempuan), menjadi they/them (mereka).
Berita tersebut tentunya menjadi perbincangan yang hangat, meskipun istilah gender netral ini sebenarnya sudah ada di Indonesia, tepatnya di Sulawesi Selatan.
Dilansir Kompas.com, masyarakat Bugis mengenal lima gender, di antaranya adalah laki-laki, perempuan, calalai (dilahirkan dengan berjenis kelamin Perempuan, tetapi mengambil peran Laki-laki), calabai (dilahirkan dengan berjenis kelamin laki-laki, tetap mengambil peran perempuan), dan bissu (bukan berjenis kelamin laki-laki atau perempuan, tetapi mewakili keseluruhan gender).
Meskipun di Indonesia istilah ini bukanlah sesuatu hal yang baru, namun masih banyak masyarakat yang asing dengan istilah ini.
Dikutip dari Medical News Today, berikut ini adalah pengertian dari istilah gender netral dan perbedaan dengan gender lainnya.
Mengenal Gender Netral / Non-biner
Gender netral atau non-biner adalah istilah seseorang yang menggambarkan diri mereka tanpa mengidentifikasikannya sebagai laki-laki atau perempuan. Biasanya mereka menentukan identitas, perasaan yang kuat, dan pengalaman gendernya sendiri.
Konsep ini terpisah dengan orientasi seksual seseorang maupun jenis kelamin yang telah ditetapkan sejak lahir. Pada praktiknya, ada yang mengaitkan gender netral ini dengan agender, androgini, maupun genderqueer, sehingga masih banyak orang yang kebingungan untuk membedakan dan mengaplikasikannya.
Cara terbaiknya adalah memastikan langsung kepada yang bersangkutan untuk mengetahui bagaimana mereka ingin diidentifikasi dan terminologi apa yang harus dipakai.
Baca Juga: Puan Maharani Menangis saat Curhat Soal Kesetaraan Gender di Politik Indonesia
Identitas Non-biner
Penelitian yang dilakukan oleh Sari L Reisner dan Jaclyn M W Hughto pada tahun 2019 seperti yang dipublikasikan dalam PloS One, menyatakan bahwa konsep gender netral ini bermulai pada gagasan bahwa identitas gender berada dalam sebuah spektrum, bukan sebagai oposisi biner, sehingga orang dapat mengidentifikasikan diri mereka di dalam, atau bahkan di luar spektrum ini.
Penulis : Almarani Anantar Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas.com/Medical News Today/PloS One