> >

Pemerintah Perluas Cakupan Imunisasi HPV untuk Kanker Serviks, Gratis untuk Seluruh Siswi SD

Kesehatan | 10 Agustus 2023, 10:23 WIB
Ilustrasi imunisasi HPV. Pemerintah lewat Kementerian Kesehatan memperluas cakupan pemberian imunisasi Human Papillomavirus (HPV) kepada siswi SD di seluruh kota dan kabupaten di Indonesia mulai tahun ini. (Sumber: Kemenkes)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah lewat Kementerian Kesehatan memperluas cakupan pemberian imunisasi Human Papillomavirus (HPV) kepada siswi SD di seluruh kota dan kabupaten di Indonesia mulai tahun ini.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, hal itu dilakukan sebagai upaya pemerintah untuk menjaga masa depan anak-anak perempuan Indonesia agar selalu sehat, terhindar dari kanker serviks yang merupakan kanker penyebab kematian tertinggi kedua di Indonesia.

“Vaksin HPV ini akan diberikan secara gratis dan sangat penting untuk melindungi anak perempuan dari kanker serviks atau kanker leher rahim. Tingkat kematian akibat kanker ini mencapai 50% karena mereka datang sudah terlambat."

"Imunisasi merupakan upaya yang paling murah. Kalau sudah kena kanker serviks sudah pasti mahal biayanya. Untuk itu, Kemenkes melakukan perluasan HPV secara nasional,” kata Maxi dalam keterangan resminya, Rabu (9/8/2023).

“Tolong sampaikan kepada masyarakat terutama yang memiliki anak perempuan usia 11 dan 12 tahun untuk segera memanfaatkan program pemerintah ini,” tambahnya.

Baca Juga: Ibu Ini Gugat Surat Kabar yang Beritakan Anaknya Tewas gegara Vaksin Covid-19, Malah Di-bully

Ia menerangkan, imunisasi HPV mulai dilakukan sejak 2016 di Provinsi DKI Jakarta, hingga pada tahun 2021 sudah ada 20 Kabupaten/Kota yang melaksanakan imunisasi HPV. Tahun 2022 diperluas ke 112 Kabupaten/Kota. Total terdapat 132 Kabupaten/Kota yang telah melaksanakan introduksi imunisasi HPV.

Percepatan imunisasi HPV terus dilakukan dengan melaksanakan perluasan secara nasional di seluruh Kabupaten/Kota di tahun 2023.

Pemberian imunisasi ini bagi anak yang bersekolah dilaksanakan melalui kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah atau BIAS.

Maxi menjelaskan, kanker leher rahim (serviks) merupakan jenis kanker penyebab kematian tertinggi nomor dua dan salah satu beban pembiayaan kesehatan terbesar di Indonesia. Tahun 2021 (data Globocan), terdapat 36.633 kasus kanker serviks di Indonesia dengan angka kematian yang terus meningkat.

Penulis : Dina Karina Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : KompasTV


TERBARU