Hari Asteroid Internasional 30 Juni, Hantaman Paling Dahsyat di Bumi hingga Prediksi NASA 2046
Tren | 30 Juni 2023, 06:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pada 30 Juni setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Asteroid Internasional untuk menyebarkan kesadaran akan dampak asteroid bagi Bumi.
Asteroid adalah benda berukuran lebih kecil daripada planet, tetapi lebih besar daripada meteoroid, umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya.
Melansir un.org, Jumat (30/6/2023) Hari Asteroid Internasional pertama kali dideklarasikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Desember 2016.
Tanggal 30 Juni diambil dari peristiwa Tunguska, yakni ledakan besar yang terjadi di dekat Sungai Podkamennaya Tunguska di Kegubernuran Yeniseysk (sekarang Krai Krasnoyarsk), Rusia.
Pada pagi hari tanggal 30 Juni 1908, ledakan ini terjadi di Taiga Siberia Timur yang jarang penduduknya, meratakan sekitar 80 juta pohon di atas area hutan seluas 2.150 km2.
Saat itu, PBB menjelaskan tujuan memperingati Hari Asteroid Internasional adalah untuk mengamati setiap tahun di tingkat internasional peringatan dampak Tunguska di Siberia, Federasi Rusia dan untuk meningkatkan kesadaran publik tentang bahaya dampak asteroid.
Baca Juga: UEA Umumkan Misi ke Sabuk Asteroid, Mencari Petunjuk Asal Usul Kehidupan
Selain itu, juga untuk menginformasikan kepada publik tentang tindakan komunikasi krisis yang harus diambil di tingkat global jika ada ancaman objek dekat Bumi.
Asteroid Terbesar yang Menabrak Bumi
Banyak yang mengira, asteroid terbesar yang menabrak bumi adalah yang membuat dinosaurus musnah 66 juta tahun yang lalu. Ternyata, sebelum itu ada asteorid yang lebih besar.
Asteroid itu menabrak Bumi sekitar 2 miliar tahun lalu. Berdasarkan ukuran Kawah Vredefort di Afrika Selatan yang merupakan bekas tumbukan itu, peneliti memperkirakan ukuran asteroid dua kali lebih lebar dari asteroid yang memusnahkan dinosaurus.
Mengutip Live Science, Kawah Vredefort yang terletak sekitar 120 kilometer barat daya Johannesburg, saat ini berdiameter 159 km.
Penulis : Dian Nita Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV