6 Juni Diperingati sebagai Hari Hama Sedunia, Apa Itu?
Tren | 6 Juni 2023, 06:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Tanggal 6 Juni diperingati sebagai Hari Hama Sedunia, juga dikenal sebagai Hari Kesadaran Hama Sedunia atau World Pest Day.
Hari Hama Sedunia adalah inisiatif dari Asosiasi Pengendalian Hama China. Diperingati setiap tahun untuk meningkatkan kesadaran tentang praktik pengelolaan hama yang efektif dan bagaimana praktik tersebut bermanfaat bagi kualitas kehidupan manusia dan tanaman.
Perlu diketahui, hama adalah organisme yang dianggap merugikan dan tak diinginkan dalam kegiatan sehari-hari manusia.
Walaupun istilah "hama" dapat digunakan untuk semua organisme, tetapi istilah ini paling sering dipakai hanya kepada hewan.
Sejarah Hari Hama Sedunia
Sejak mengenal cara bercocok tanam, manusia telah menyadari bahwa tanaman sering mengalami gangguan alami yang bersifat menghambat, merusak, menghancurkan, atau menyebabkan kegagalan panen. Oleh karena itu, hama sudah menjadi menjadi masalah sejak pertanian ditemukan.
Dikutip dari National Today, pada 3000 SM di Mesir kuno, orang Mesir memperkenalkan kucing untuk mengelola populasi hewan pengerat di toko biji-bijian mereka.
Baca Juga: Kreatif! Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya Ciptakan Alat Pengusir Hama Padi
Mereka juga memperkenalkan luwak ke rumah-rumah untuk mengendalikan hewan pengerat seperti tikus dan ular.
Pada 2500 SM, Sumeria Mesopotamia mulai menggunakan senyawa belerang sebagai insektisida.
Pada 1200 SM, orang China menggunakan semut pemangsa untuk melawan hama seperti kumbang dan ulat untuk melindungi kebun jeruk. Mereka juga menggunakan insektisida nabati untuk merawat benih.
Pada 1700-an, dokter dari Jerman, Franz Ernst Brückmann, menemukan penangkap lalat mekanis untuk menangkap berbagai serangga.
Brückmann kemudian menemukan perangkap kutu, yang menjadi aksesori fesyen populer pada zaman Victoria.
Pada 1879, James M. Keep mematenkan perangkap tikus pertama yang mematikan, yang menggunakan satu set rahang besi tuang bermuatan pegas.
Insektisida kimia baru dikembangkan antara akhir 1800-an dan setelah Perang Dunia II, termasuk DDT, herbisida, organofosfat, dan hidrokarbon terklorinasi.
Selama era 1960-an, masyarakat menjadi sadar akan dampak berbahaya dari pestisida kimia terhadap lingkungan.
Meskipun pengendalian hama kimia masih menjadi metode utama untuk membasmi hama saat ini, orang mulai tertarik pada pengendalian hama tradisional dan alami.
Pada 6 Juni 2017, Asosiasi Pengendalian Hama China memelopori Hari Hama Sedunia yang pertama, bekerja sama dengan Federasi Asosiasi Manajer Hama Asia dan Oseania (FAOPMA), Asosiasi Pengelolaan Hama Nasional (NPMA), dan Konfederasi Asosiasi Pengelolaan Hama Eropa (CEPA).
Penulis : Dian Nita Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : National Today, pertanian.go.id