Ramai soal Ada Bekal Berisi Nasi dan Mi Goreng Tuai Kontroversi, yang Baik Gimana, Sih?
Kesehatan | 1 Juni 2023, 13:16 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Jagat Twitter tengah dihebohkan dengan cuitan seorang netizen yang mengunggah foto bekal berisi nasi dan mi goreng dan mengaitkannya dengan asupan gizi.
“Serius kalau ada orangtua yang ngebekelin anaknya begini, pengetahuan tentang gizi anak dan pertumbuhan ngerti kagak si?” tulis akun @littlevixen, Senin (29/5/2023).
Cuitan tersebut menjadi ramai lantaran menuai pro dan kontra. Mereka yang pro dengan cuitan tersebut menyebutkan soal double carbo yang ada pada bekal nasi dan mi goreng.
Baca Juga: Tips Menyiapkan Makanan Bergizi untuk Balita Saat Perjalanan Mudik
“Bukan mie nya yang dilarang, tapi double carbo itu lo. Kalau mau bekelin mie, mie aja, jangan ditambah nasi,” tulis akun @hans***.
“Ini soal makan seimbang, karbo jangan ketemu karbo dengan alasan supaya kenyang. Karbo ya ketemu protein,” tulis akun @ndrew***.
Sementara itu, mereka yang kontra dengan cuitan tersebut menyebutkan bahwa bekal berisi nasi dan mi goreng merupakan bekal yang diminati banyak anak-anak, khususnya saat pergi berenang.
“Berenang emang enaknya dibekelin mie, biasanya anaknya yang minta sih, kan ga setiap hari. Orangtua dulu juga banyak yang kurang paham tentang karbo, biasanya yang dia tau mie gaboleh sering2,” tulis akun @wpl***.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Etilen Oksida yang Ditemukan di Mie Instan dan Bahayanya Buat Tubuh
Kata Ahli Gizi
Fenomena bekal nasi dan mi goreng tengah menjadi perhatian luas. Sebagian dari kita mungkin menjadikan nasi dan mi goreng sebagai bekal favorit untuk sekolah.
Lantas, bagaimana ahli gizi memandang fenomena tersebut?
Pakar gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Ali Khomsan mengatakan bahwa mi dan nasi merupakan asupan penyumbang karbohidrat yang sebaiknya tidak dimakan bersamaan.
Bekal yang baik, kata Ali, merupakan bekal yang diisi beraneka ragam asupan gizi. Nasi dan mi harus dipilih salah satunya, kemudian dilengkapi dengan lauk, buah, dan sayur.
“Keberagaman menu ini akan menjadi asupan gizi seimbang yang baik,” jelas Ali, Rabu (31/5), sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Ali menjelaskan, makan nasi dan mi instan secara bersama boleh dilakukan jika hanya sesekali. Namun, ada efek samping yang terjadi, yakni perilaku anak saat mengkonsumsi makanan.
“Tentu tidak apa-apa. Namun, itu tidak melatih anak untuk belajar konsumsi yang baik dan beragam,” terang dia.
Baca Juga: Hari Gizi Nasional 2023, Ini Cara Cegah Stunting pada Anak, Orangtua Harus Tahu
Jika anak dibiasakan diberikan bekal nasi dan mi instan, ada potensi si anak akan kurang menyukai sayur dan lauk karena terbiasa makan makanan sumber karbohidrat.
Selain itu, kekurangan gizi mikro pada anak dapat menjadi risiko yang cukup serius. Pasalnya, gizi mikro merupakan asupan penting pada pertumbuhan anak.
Jika anak kurang gizi mikro, sejumlah masalah kesehatan seperti anemia akibat kekurangan zat besi dapat terjadi.
Untuk itu, Ali mengimbau kepada para orangtua untuk lebih memperhatikan asupan makan anak dan mengatur komposisi makanan yang beragam.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas.com