Tahun Tikus Logam, Bagaimana Shio Anda di 2020?
Opini | 23 Januari 2020, 13:25 WIBOleh Master Ferry Wong
Tahun Babi Unsur Tanah akan segera berlalu, berganti ke tahun Tikus Unsur Logam atau Emas (Yang), tepatnya mulai 25 Januari 2020 hingga 11 Febuari 2021.
Setiap periode 12 tahun akan memiliki Shio yang sama, namun unsur (Kayu, Api, Tanah, Logam, Air) berbeda. Shio dan Unsur yang sama akan terjadi setiap periode 60 tahun (12 shio x 5 unsur). Terakhir kali Shio Tikus Unsur Logam pada tahun 1960.
Pergantian Shio menandakan pergantian kalender lama ke baru dengan perayaan Imlek atau Sincia. Susunan Shio yang saling berhadapan dianggap Chiong (bertemu) besar, sedangkan kelipatan 3 disebut Chiong kecil.
Pengaruh yang penting diperhatikan adalah faktor elemen dalam Shio yang saling berhadapan (air menghidupi Kayu, Kayu menghidupi Api, Api menghidupi Tanah, Tanah menghidupi Logam, Logam menghidupi Air). Oleh karena itu, Shio yang Chiong belum tentu membawa ketegangan, apabila unsurnya saling menghidupi.
Tahun 2020 Shio Tikus dengan unsur Logam dipercaya sebagai tahun yang penuh dengan hutang piutang, kealotan, keras kepala seperti kerasnya unsur logam. Namun dapat juga terlihat indah dan berkilau, seperti emas yang menggiurkan bagi banyak orang dan menyebabkan perebutan hingga pertikaian.
Analisa peruntungan tahun 2020 untuk shio Tikus, Kerbau, Macan, Kelinci, Naga, Ular, Kuda, Kambing, Monyet, Ayam, Anjing dan Babi, akan membuat Anda menyadari potensi apa saja yang tersimpan sepanjang tahun ini.
Pergantian tahun, juga berdampak pada energi bangunan (San Yuan Feng Shui).
Ilmu Feng Shui Bintang Terbang, berdiri di atas logika bahwa energi akan terus berubah seiring dengan perjalanan waktu, baik itu jam (pagi, siang, malam), harian (ada 10 energi), bulanan (musim dingin, semi, panas, gugur), tahunan (ada 12 animal sign), dan dua puluh tahunan (ada sembilan periode).
Dengan demikian, pada satu titik waktu, ada lima kekuatan energi (5 unsur, yakni : Kayu, Api, Tanah, Logam, Air) yang saling berinteraksi. Akan tetapi, lazimnya pada momentum pergantian tahun, fokus perubahan energi hanya melihat pada energi tahunan.
Penulis : Alexander-Wibisono
Sumber : Kompas TV