Indek Persepsi Korupsi Turun, Indonesia Negeri Rayahan Koruptor?
Budiman tanuredjo | 23 Oktober 2021, 10:05 WIBTajuk Rencana Harian Kompas Senin,18 Oktober 2021 lugas dan tegas! Judulnya adalah Negeri Rayahan Koruptor. Judul itu merupakan respon atas serial penangkapan para bupati yang terlibat dalam kasus korupsi.
Diksi Korupsi terasa eufemisme. Apalagi dijadikan singkatan KKN, korusi, kolusi dan nepotisme. Istilahnya terasa begitu canggih. Namun sejatinya istilah mengaburkan makna sejatinya.
Sejatinya korupsi adalah penggarongan uang rakyat, perampokan uang rakyat, atau minimal pencurian uang rakyat dan akibatnya memiskinkan rakyat.
Istilah KKN pun diplesetkan menjadi NKK yang artinya narik kanca kanca. Menarik kanca-kanca menjadi bagian menikmati nikmatnya kekuasaan.
Kalau mengacu pada data KPK, sepanjang tahun 2004 hingga 31 Maret 2021 ada 130 Bupati/Wali Kota dan wakilnya dan 22 gubernur eks gubernur dan wakilnya yang ditindak KPK.
Serial penggarongan uang rakyat itu sungguh memuakkan. Korupsi melibatkan suami-istri, ayah-anak. Dana korupsi digunakan berfoya-foya. Pamer kemewahan. Menikmati kenikmatan uang korupsi. Menikmati kehidupan hedonis.
Republik ini tampaknya sudah jadi rayahan pejabat penggarong uang rakyat. Mereka sudah tidak malu-malu lagi menggarong uang rakyat.
Dana bansos yang seharusnya untuk orang miskin dikorupsi. Surat keputusan menteri diterbitkan untuk masuknya komisi ke kantong menteri. Dana korupsi itu dipakai berfoya-foya dan katanya untuk biaya operasional.
Partai politik yang seharusnya bisa mengambil peran memilih untuk membisu. Partai politik ikut menggergaji lembaga pemberantas korupsi. Lembaga pemberantas korupsi diupayakan untuk berada di bawah control para oligarki. Yang tidak sepaham harus minggir.
Benar kata Prabowo Subianto dalam kampanye Presiden 2019. “Korupsi di Indonesia sudah mencapai stadium empat.” Prabowo gagal menjadi Presiden 2019. Prabowo diangkat menjadi Menteri Pertahanan oleh Presiden Jokowi.
Indeks Persepsi Korupsi (IPK) terus menurun. IPK 2021 posisi Indonesia pada peringkat 102 dari 180 negara. Posisi Indonesia setara dengan Gambia, lebih buruk dari Timor Leste.
Penulis : aryo-bimo
Sumber : Kompas TV