Istana Respons soal Panglima TNI, Sosok Terbaik Pilihan Jokowi, Andika atau Yudo?
Opini | 21 Juni 2021, 06:20 WIBBila presiden menanti hingga Hadi Tjahjanto pensiun, kemungkinan besar nama Panglima TNI yang baru akan diajukan sekitar bulan Oktober. Jika Presiden mau mengganti dalam waktu dekat ini, kemungkinan nama diajukan ke DPR bulan Juli, agar bisa diproses sebelum masa reses.
Opsi Oktober atau Juli ini mengandung konsekuensi, terkait dengan usia calon panglima, khususnya Jenderal Andika Perkasa. Kalau presiden memilih Andika, namun menunggu hingga Hadi pensiun, maka Andika hanya menjabat sebagai Panglima TNI kurang lebih setahun, karena usia pensiunnya hingga Desember 2022.
Anggota Komisi I dari Fraksi Partai Golkar Bobby Adhityo Rizadi menyebut, masa jabatan Panglima TNI kurang lebih setahun tidak baik.
Sejumlah pengamat pun menilai, KSAL Laksamana Yudo Margono lebih berpeluang jika presiden menunggu hingga Hadi pensiun. Apalagi jika dikaitkan dengan kebijakan rotasi, mengingat KSAL terakhir kali ditunjuk menjadi Panglima TNI terjadi era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,tahun 2010-2013 yang dijabat Laksamana Agus Suhartono.
Sementara peluang KSAU dianggap lebih kecil karena berasal matra udara sama dengan Marsekal Hadi Tjahjanto.
Menarik untuk dicermati bulan Juli ini, apakah presiden mengirimkan surat pengajuan pergantian Panglima TNI kepada pimpinan DPR, atau menunggu hingga bulan Oktober. Siapapun yang akan dipilih presiden, Jenderal Andika, Laksamana Yudo, dan Marsekal Fadjar punya peluang sama.
Hal yang patut diperhatikan adalah bila istana tidak merespons atau minimal memberikan sinyal kapan presiden akan mengajukan nama Panglima TNI, berbagai spekulasi atau rumor akan bermunculan. Jangan sampai ketidakpastian itu menimbulkan isu-isu liar soal jabatan Panglima TNI yang akan merugikan pemerintah dan mengusik soliditas TNI.
Penulis : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV