KAMI, Kritik atau Manuver Politik
Catatan jurnalis | 22 Agustus 2020, 00:17 WIBOleh: Mustakim
"Sebagai gerakan moral, mengandung arti kita bergerak berdasarkan nilai-nilai moral dan kebenaran yang kita yakini, berdasarkan keadilan dan menegakkan kejujuran, menegakkan kemaslahatan itu namanya nilai-nilai moral."
Kalimat itu disampaikan Din Syamsuddin dalam acara Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (18/8/2020).
Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah ini menyatakan, KAMI adalah gerakan moral dari berbagai elemen dan komponen yang berjuang demi tegaknya kedaulatan negara, terciptanya kesejahteraan rakyat, dan terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Presidium KAMI ini mengaku prihatin melihat kondisi Indonesia saat ini. Ia menyebut, saat ini ada sekelompok orang yang hendak melobangi kapal besar bernama Indonesia. Untuk itu ia menyerukan agar anggota KAMI bahu-membahu menyelamatkan bangsa.
Para deklarator menyatakan, KAMI adalah gerakan moral bukan upaya menggalang kekuatan untuk makar.
Namun mereka tak menampik jika ada implikasi politik dari aksi ini. Pasalnya, yang disoroti dan dikritisi adalah sejumlah kebijakan para pemangku kekuasaan.
Gerakan Para Mantan
Beberapa tokoh nasional dan ‘pesohor’ media sosial tercatat sebagai deklarator gerakan ini. Sebagian besar mereka yang terlibat dalam aksi ini sudah tak lagi memegang kekuasaan alias mantan.
Sebut saja mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah yang juga ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia, Din Syamsuddin.
Kemudian ada Gatot Nurmantyo. Mantan panglima TNI yang sempat santer akan menjadi calon presiden pada Pemilu 2019 lalu ini juga tercatat sebagai deklarator.
Berikutnya ada Meutia Farida Hatta, mantan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan. Mantan Menteri Kehutanan, MS Kaban, mantan Sekretaris BUMN Said Didu, juga mantan anggota Komisi III DPR RI, Ahmad Yani.
Selain nama-nama di atas, terdapat pula sejumlah tokoh publik yang menjadi deklarator, di antaranya Refly Harun, Rocky Gerung, Rochmat Wahab, Ichsanuddin Noorsy, Syahganda Nainggolan, Marfuah Musthofa, Nurhayati Assegaf dan sejumlah tokoh lain.
Penulis : Johannes-Mangihot
Sumber : Kompas TV