Soal Reshuffle Kabinet, Ini Penjelasan Moeldoko
Cerita indonesia | 29 Juni 2020, 22:03 WIBJAKARTA, KOMPASTV – Kepala Staf Presiden, Moeldoko menjelaskan soal ancaman reshuffle kabinet Indonesia Maju yang sempat dilontarkan oleh Presiden Joko Widodo pada rapat kabinet 18 Juni 2020 lalu.
Saat itu, Jokowi sempat berujar akan mempertaruhkan reputasi politiknya, untuk menyelamatkan bangsa dari krisis Covid-19.
“Memang Presiden katakan akan ambil resiko. Reputasi politik pun akan saya pertaruhkan. Maknanya presiden ambil langkah contoh kepada bawahannya”, ujar Moeldoko (29/6).
Moeldoko mencoba menganalogikan kata-kata itu dengan langkah yang diambil Presiden Joko Widodo, seperti langkah yang diambil Panglima TNI saat kondisi-kondisi krisis.
Menurutnya, ada tiga langkah yang harus diambil seoarng Panglima saat kondisi krisis.
“Yang pertama kehadiran komandan. Kita liat presiden datang ke Surabaya masih merah, beliau datang. Itulah ciri-ciri Panglima, selalu hadir dalam situasi yang kritis”, ujar Moeldoko (29/6/2020).
Baca Juga: Ternyata Presiden Jokowi Berulang Kali Ingatkan Menteri, Puncaknya Ancaman Reshuffle
Selain itu, hal yang harus dilakukan Panglima adalah mengerahkan senjata bantuan.
“Yang kedua, mengerahkan senjata bantuan. Bansos itu adalah bantuan. Semua bansos dikerahkan agar solusi krisis”, tambahnya.
Sementara itu, apabila kondisi semakin sulit dan kritis, hal yang terakhir dilakukan oleh seorang Panglima adalah mengerahkan kekuatan cadangan.
“Yang ketiga, mengerahkan kekuatan cadangan. Ini biasanya saat-saat terakhir Panglima mengeluarkan kekuatan itu, karena begitu mengerahkan kekuatan cadangan dijalankan, maka situasi sudah mulai sangat jelek. Jangan sampai ini dijalankan oleh Presiden.”, paparnya.
Baca Juga: [TOP 3 NEWS] Jokowi Marahi Menteri I Orang Tua Murid Demo Nadiem I Risma Sujud dan Menangis
Penulis : Abdur-Rahim
Sumber : Kompas TV