Penggalian Kuburan Massal Diduga Korban Kekerasan di Libya
Internasional | 24 Juni 2020, 09:28 WIBLIBYA, KOMPAS.TV - Upaya tim medis yang berafiliasi dengan Government of National Accord (GNA) atau Pemerintah Kesepakatan Nasional Libya yang didukung PBB, terus melanjutkan pencarian jenazah yang sebelumnya ditemukan di kuburan massal di kota Tarhuna, di barat negara itu.
Tim gabungan dari kelompok Bulan Sabit Merah Libya, kedokteran lapangan dan forensik bersama dengan Otoritas Pencarian dan Identifikasi untuk Orang Hilang dapat menemukan kuburan massal setelah menerima laporan tentang mereka minggu lalu.
Tim gabungan berhasil menemukan 10 jenazah setelah mendapatkan persetujuan dari Jaksa Agung Libya. Saat ini, tim sedang dalam proses melanjutkan operasi penggalian untuk mengambil jenazah yang tersisa.
GNA mengumumkan bahwa mereka telah menemukan 190 jenazah di rumah sakit dan kuburan massal di Tarhuna dan daerah selatan ibukota, Tripoli, sejak 5 Juni.
Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengatakan telah menerima informasi tepercaya tentang keberadaan 11 kuburan massal di kota Tarhuna di Libya tenggara dan daerah sekitarnya. Kuburan massal diduga merupakan bukti kejahatan perang atau kejahatan terhadap kemanusiaan di masa lalu.
Kota Tarhuna, yang terletak 100 km (60 mil) tenggara ibukota Tripoli, berada di bawah kendali Angkatan Bersenjata Arab Libya (LAAF), yang dipimpin oleh Marsekal Khalifa Hiftar.
LAAF mundur ke timur negara itu setelah serangkaian serangan oleh pasukan GNA yang didukung oleh militer Turki.
Penulis : aryo-bimo
Sumber : Kompas TV