> >

Singapura Tolak Menerapkan Herd Immunity untuk Covid-19

Cerita indonesia | 13 Mei 2020, 14:18 WIB

 SINGAPURA, KOMPAS.TV - Pemerintah Singapura menolak strategi herd immunity untuk menanggulangi covid-19. 

Mencapai herd immunity terhadap Covid-19 melalui infeksi alami pada populasi dinilai akan menyebabkan jumlah kematian dan infeksi yang lebih tinggi.

Baca Juga: Studi Ilmuwan Singapura: Wabah Covid-19 di Indonesia Berakhir pada 31 Juli 2020

Selain itu juga dapat membebani sistem perawatan kesehatan apabila pasien membludak. Singapura, meskipun disebut-sebut memiliki layanan kesehatan yang baik di dunia tidak mau mengambil opsi menjalankan herd immunity.

Hal itu diungkapkan Direktur Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) Kenneth Mak saat briefing virtual pada hari Selasa (12/5/2020).

Mak menjelaskan bahwa Singapura harus "membayar sangat mahal" untuk mencapai herd immunity, oleh karena itu cara ini belum menjadi bagian dari strategi Singapura untuk memerangi pandemi virus coronavirus.

"Jika kita berasumsi bahwa kita akan membiarkan Covid-19 menyebar bebas dalam populasi kita, maka kita harus menerima kenyataan akan ada lebih banyak lansia jatuh sakit, lebih banyak lansia yang mengalami komplikasi, dan sejumlah besar lansia bisa meninggal karena infeksi," kata Mak seperti yang dilaporkan Associated Press.

Baca Juga: Perkembangan 10 Calon Vaksin Virus Corona dari Perusahaan Dunia

Selain itu, Mak juga menyebut risiko rumah sakit dan juga ruang ICU yang akan dibanjiri oleh pasien Covid-19.

Menurutnya, jika Singapura berhasil mengendalikan penyebaran virus corona dengan baik, maka Singapura tidak akan perlu mengandalkan herd immunity, kecuali kekebalan yang diperoleh dari vaksin.

Penulis : Laura-Elvina

Sumber : Kompas TV


TERBARU