Prediksi Peneliti: Kasus Positif Corona di Indonesia Capai 71.000 pada April 2020
Cerita indonesia | 1 April 2020, 14:01 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Dikutip dari Harian Kompas yang terbit pada 31 Maret 2020, peneliti biostatistik di Eijkman-Oxford Clinical Research Unit (EOCRU) Iqbal Elyazar memperkirakan ada 71.000 orang terkena virus corona di Indonesia akhir April 2020.
Hal itu setelah Iqbal menggunakan waktu penggandaan kasus di Indonesia selama lima hari atau dengan model Italia.
Berdasarkan Our World in Data, waktu penggandaan virus corona di Indonesia rata-rata dua hari atau jumlah kasus berlipat dua tiap dua hari.
Sehingga data itu menunjukkan bahwa lonjakan kasus di Indonesia disebut bisa lebih parah dari Italia
Sedangkan, Pusat Pemodelan Matematika Penyakit Infeksi di London menyebut, hanya 2 persen dari infeksi Covid-19 di Indonesia dilaporkan.
"Hitungan kami, Covid-19 bersirkulasi domestik di Indonesia sejak awal Februari 2020,” kata ahli epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI), Iwan Aran, mengutip dari Harian Kompas, Rabu (1/4/2020).
Kajian dilakukan oleh Iwan bersama ahli epidemiologi dan biostatistik UI lain, Pandu Riono, Muhammad N Farid, dan Hafizah Jusril.
Hasil kajian yang dilakukan adalah Indonesia diperkirakan telah memiliki 3.500 kasus virus corona di awal Maret 2020.
Menurut proyeksi Iwan dan tim, jika tanpa intervensi dan langkah progresif pemerintah, pasien Covid-19 di Indonesia yang butuh layanan rumah sakit adalah 2,5 juta orang pada pertengahan Mei 2020.
Dengan intervensi seperti yang dilakukan saat ini, yakni pembatasan sosial dengan cakupan rendah, bisa terjadi 1,8 juta orang harus dirawat.
Intervensi moderat melalui tes massal dengan cakupan rendah dan pembatasan sosial, yakni 1,2 juta pasien butuh dirawat.
Sedangkan apabila dengan intervensi tertinggi, karantina wilayah dan tes massal, prediksinya adalah 600.000 orang butuh perawatan.
Berdasarkan layanan medis, tanpa intervensi, angka kematian mencapai 240.244 orang, intervensi rendah 144.266 orang, intervensi moderat 47.984 orang, hingga intervensi tertinggi 11.898 orang.
Penulis : Desy-Hartini
Sumber : Kompas TV