Mengintip Proses Pembuatan Sedotan Bambu yang Ramah Lingkungan
Cerita indonesia | 24 Maret 2020, 16:00 WIBBALI, KOMPAS.TV - Sadar akan bahaya sedotan plastik, kini penggunaan sedotan bambu yang ramah lingkungan kian populer.
Mendapatkan dan menikmati makanan dan minuman kini kian mudah. Namun, di balik kemudahan itu, penggunaan alat makan plastik kian menumpuk dan mengkhawatirkan. Salah satunya ialah sedotan plastik.
Meskipun kecil, sedotan plastik nyatanya sangat berbahaya. Butuh waktu hingga seribu tahun untuk sedotan plastik ini dapat terurai.
Baca Juga: Menarik! Sedotan Bambu Ramah Lingkungan Ini Kian Populer
Penggunaanya pun tak sedikit, 93,2 juta sedotan plastik digunakan setiap hari. Akibatnya, sampah sedotan plastik mengancam kelangsungan hidup biota laut dan mengganggu kesehatan manusia.
Namun, kesadaran akan bahaya sedotan plastik terutama bagi kelangsungan hewan laut sudah mulai menunjukkan perkembangan.
Salah satu solusi yang ditawarkan adalah dengan menggunakan sedotan bambu.
Seperti Komang Surya, seorang perajin di Bali membuat sedotan bambu yang ia salurkan ke hotel ataupun restoran-restoran ramah lingkungan di Bali.
Baca Juga: Ini Dia Sedotan Bambu Asal Madiun yang Menembus Pasar Eropa
Pertama, bambu harus dipilih yang kering dan sesuai ukuran sedotan.
Lalu, bambu dipotong hingga memiliki panjang layaknya sedotan. Bagian luar bambu dibuat halus hingga licin menggunakan mesin.
Tak lupa, bagian bawah dan atas juga harus diperhalus agar tidak ada sisa bubuk bambu.
Meski sudah dibersihkan, sedotan bambu tetap harus direndam air hingga betul-betul bersih bagian dalamnya, kemudian dijemur sampai kering.
#SedotanBambu #Bali #SedotanPlastik
Penulis : Desy-Hartini
Sumber : Kompas TV