Kelebihan dan Kelemahan Rapid Test Dengan Sampel Darah
Cerita indonesia | 22 Maret 2020, 12:54 WIBJAKARTA, KOMPASTV – Pemerintah menyebut akan melakukan rapid test kepada warga negara Indonesia untuk mendeteksi dini persebaran virus corona.
“ Jadi memang ada prioritas, dan kita memprioritaskan wilayah yang menurut hasil pemetaan menunjukkan indikasi yang paling rawan, di Jakarta Selatan”, ujar Jokowi saat memberikan konfrensi pers, Jakarta (20/3/2020).
Salah satu cara rapid test adalah dengan mengecek sampel darah. Darah pasien diambil dengan menggunakan jarum suntik.
Sampel darah tersebut diuji dengan menggunakan alat rapid test.
Salah satu kelebihan rapid test dengan menggunakan sampel darah adalah, tidak membutuhkan saran pemeriksaan laboratorium pada BSL (Bio Safety Level).
Artinya, tes ini bisa dilakukan di hampir seluruh laboratorium di rumah sakit Indonesia.
Apabila ini bisa dilakukan, potensi penyebaran virus corona di seluruh Indonesia pun dapat diminimalisir.
Baca Juga: Berikut Alokasi Penggunaan Gedung Wisma Atlet Kemayoran
Meski demikian, rapid test dengan sampel darah ini juga memiliki kelemahan.
Pasien yang terinfeksi kurang dari seminggu, tak akan terdeteksi terinfeksi Covid-19.
Sebab, rapid test ini memeriksa bagian immunoglobulin. Immunoglobulin seseorang akan muncul setidaknya lima hari sampai seminggu setelah terinfeksi virus.
Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, saat ini (22/3/2020), sebanyak 4000 rapid test sudah dilakukan.
Sementara itu, 150 ribu alat rapid test dalam pengiriman ke Indonesia dan 500 ribu alat rapid test segera dikirim.
Penulis : Abdur-Rahim
Sumber : Kompas TV